BolaStylo.com - Turnamen Indonesia Open 2019 mengalami sedikit masalah terkait penyelenggaraan akibat tidak adanya teknologi hawk eye.
Sebuah insiden tak terduga menimpa Indonesia Open 2019 yang telah memulai kompetisi sejak Selasa (17/7/2019).
Penyelenggaraan turnamen BWF World Tour level 1000 itu harus sedikit tercoreng akibat tidak adanya teknologi hawkeye.
Sebagai informasi, hawkeye merupakan sebuah teknologi yang memungkinkan jika seorang pemain meminta challenge untuk mengetahui bola masuk atau keluar.
Kondisi ini tentu membuat persaingan Marcus/Kevin dan seluruh peserta turnamen kurang sempurna.
Baca Juga: Setelah Rangkaian Drama, Timnas Thailand Akhirnya Dapatkan Pelatih Baru
Pasalnya, mereka hanya bisa mengandalkan mata wasit dan hakim garis saja.
Hingga hari kedua turnamen, Rabu (17/7/2019), hawkeye masih belum terlihat di Istora Senayan, Jakarta selaku venue berlangsungnya Indonesia Open 2019.
Usut punya usut, ketiadaan hawkeye di Indonesia Open 2019 hari pertama dan kedua itu ternyata terjadi karena alasan kesalahan pengiriman.
Dilansir BolaStylo.com dari Bolasport.com
Peralatan yang seharusnya berangkat dari markas Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton World Federation/BWF) di Kuala Lumpur, Malaysia, menuju Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng, Banten, Indonesia, justru tiba ke Bandara Chongqing di China.
Insiden tersebut tidak lepas dari adanya kemiripan kode antara Bandara Soekarno-Hatta (CGK) dengan Bandara Chongqing (CKG).
Kabar pengiriman hawk eye yang salah alamat itu dikabarkan oleh kepala Sub Bidang Hubungan Luar Negeri PP PBSI, Bambang Roedyanto lewat cuitan twitternya.
Pria yang akrab disapa Koh Roedy itu menyatakan jika hawk eye yang seharusnya ada di Indonesia kini masih berada di China.
Blibli open: tdk ada hawkeye karena mrk kirim barangnya salah alamat, makanya ke indonesia jd telat
— Rudy R (@RudyRoedyanto) July 16, 2019
Akibat pengiriman yang salah alamat tersebut, beberapa pemain sempat gagal mendapatkan challenge di hari pertama dan kedua.
Sebagai contoh salah satu yang mengalaminya adalah wakil ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu.
Dalam pertandingan melawan wakil Jepang, Ayako Sakuramoto/Yukiko Takahata pada Selasa (16/7/2019), Greysia terlihat beberapa kali mengajukan challenge.
Namun, permintaan Greysia itu tak bisa dikabulkan oleh umpire akibat absennya hawk eye di lapangan.
Source | : | Twitter,BolaSport.com |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |