Ia kemudian berhasil menang TKO di kelas 147 pound atas Oscar De La Hoya hanya dalam kurun waktu sembilan bulan kemudian.
"Hanya curiga dengan Pacquiao, namun itu tidak berarti dia melakukannya, kabar itu adalah rumor," kata Hatton dikutip BolaStylo.com dari Daily Star.
Baca Juga: Puji Kualitas Marcus/Kevin, Pelatih China Banjir Dukungan dari Fan Indonesia
Hatton melihat adanya perbedaan performa Pacquiao kala melawan Del La Hoya, Antonio Margarito, Miguel Cotto, dengan pertarungan lawan Floyd Mayweather pada 2015 silam.
"Bukan aku yang mengatakan, itu adalah rumor. Ketika kamu melihatnya mengalahkan petinju seperti De La Hoya, Margarito, Cotto, dan petinju semacam itu, kemudian pascabertarung melawan Mayweather."
"Dia tidak tampil bagus melawan Mayweather, kemudian dia menang angka, lalu menang angka lagi, setelah itu dikalahkan oleh Horn, petinju Australia," imbuh Hatton.
Baca Juga: Absen Latihan Barcelona, Lionel Messi Malah Hamburkan Rp 86 Juta per Malam
Depresi setelah kalah dari Pacquiao
Hatton sebenarnya menyimpan pengalaman pahit kala meladeni pertarungan melawan Pacquiao pada 2009 silam.
Ia harus merelakan sabuk IBO kelas welter ringan jatuh ke tangan Manny Pacquiao setelah kalah di ronde kedua.
Source | : | Daily Star,Mirror |
Penulis | : | Aziz Gancar Widyamukti |
Editor | : | Aziz Gancar Widyamukti |