Pemain Crystal Palace itu menggugat WADA dengan tuntutan ganti rugi sebesar 13 juta poundsterling.
Menurut Sakho, vonis doping yang diterimanya pada 2016 itu tidak sesuai dengan fakta.
Baca Juga: Reaksi Mengejutkan Mike Tyson saat Tahu Dirinya Jadi Inspirasi Game Street Fighter
Sakho memang mengakui kalau ia sempat menggunakan zat pembakar lemak sebelum hari pertandingan tiba.
Namun, ia mengatakan obat tersebut tidak masuk dalam daftar larangan dari WADA.
Sakho melihat adanya kekeliruan terkait vonis yang dijatuhkan kepadanya tiga tahun silam.
Baca Juga: Bek Arsenal Nyaris Kena Jebakan Fan dan Tanda Tangani Jersey Tottenham Hotspur
Dalam persidangan, pengacara Sakho, Stuart Ritchie QC, mengatakan bahwa vonis tersebut telah membawa pengaruh besar terhadap karier sang pemain.
"Meskipun Crystal Palace adalah klub Liga Inggris terkemuka, ia tidak memiliki reputasi mendunia atau pengakuan seperti Liverpool dengan nilai yang diberikan ke pemainnya, dan hak citra yang melekat dengannya," kata Stuart Ritchie QC.
"Hanya baru-baru ini dia terpilih kembali untuk bermain di tim nasional Prancis."
Baca Juga: Dihukum karena Paksa Cium Reporter, Kubrat Pulev Bisa Bertarung Lagi
Dampak dari hukuman itu, Sakho harus meninggalkan laga bersama Liverpool dan juga tidak bisa memperkuat timnas Prancis pada ajang Euro 2016.
Selain itu, menurut Sakho, kasus tersebut membuat dirinya harus angkat kaki dari Liverpool pada awal tahun 2017 lalu.
Source | : | Mirror |
Penulis | : | Aziz Gancar Widyamukti |
Editor | : | Aziz Gancar Widyamukti |