"Itu semua seperti ilusi. Saya tidak punya alasan untuk menunjukkan rasa cinta kepada siapapun. Semakin sering saya menyakiti orang, semakin banyak orang yang mencintai saya," kata Tyson dikutip BolaStylo.com dari USA Today.
"Semakin banyak petinju yang saya kalahkan, semakin banyak tulang rusuk yang saya hancurkan, semakin banyak pelipis yang saya lukai, maka semakin banyak yang menyukai saya," kata Tyson menambahkan.
Baca Juga: Kata Pelatih Thailand Usai Pemainnya Terlibat Baku Hantam di Final Piala AFF U-15 2019
Sifat negatif itu pun membuat Tyson menjadi sosok petinju yang kejam dan kehilangan pegangan hidup.
"Jadi apa yang saya pikirkan? Saya menyakiti semua orang. Saya menyakiti perempuan. Saya menyakiti teman saya. Saya menyakiti orang lain. Saya tak tahu siapa diri saya. Saya menjadi sosok petinju yang menyakiti orang. Saya selalu disebut 'Iron Mike'."
"Kalian seharusnya mencintai diri sendiri sebelum saling memberikan rasa cinta pada orang lain dan juga rekan setim. Ada masa ketika saya tidak mencintai diri saya sendiri," kata Tyson.
Baca Juga: Gregoria Mariska Ulang Tahun, Mikha Angelo Kirim Pesan Spesial
Penyesalan lain yang dirasakan Tyson sepanjang kariernya adalah kasus narkoba dan skandal seks yang dia lakukan pada masa lalu.
Pria berusia 53 tahun itu pernah dijatuhi hukuman penjara selama enam tahun dengan pengurangan tiga tahun karena terlibat kasus pemerkosaan.
Tyson dijebloskan ke penjara pada 1992 dan bebas pada tahun 1993.
Baca Juga: Bisikian Solskjaer yang Bikin Daniel James Cetak Gol di Laga Debut
"Saya menjadi pecandu narkoba dan kehilangan semua uang saya. Hanya meraskan sakit berlebih. Saya berada dalam situasi bangkrut. Saya kehilangan 400 juta AS. Bisakah Anda bayangkan?" ujar Tyson mengakhiri.
Tyson saat ini sudah pensiun dari dunia tinju sejak 2005 silam.
Setelah pensiun, Tyson memutuskan untuk fokus mengembangkan bisnis di penjualan ganja.
Source | : | USA Today |
Penulis | : | Aziz Gancar Widyamukti |
Editor | : | Aziz Gancar Widyamukti |