BolaStylo.com - Tunggal putra senior nan legendaris asal China, Lin Dan mengungkapkan beberapa musuh berat dalam kariernya.
Masih aktif sampai sekarang di dunia bulu tangkis, Lin Dan merupakan salah satu tunggal putra dunia berprestasi.
Selama kariernya, Lin Dan telah memperoleh dua medali emas Olimpiade, lima gelar juara dunia dan banyak gelar superseries yang telah dikoleksinya.
Selain mengkoleksi gelar, Lin Dan juga tentu memiliki berbagai musuh yang bervariasi dan berbeda-beda dari beberapa generasi.
Pemain berjuluk Super Dan itu sempat melewati masa dimana tunggal putra legendaris dunia seperti Taufik Hidayat dan Peter Gade masih aktif.
Kemudian, karena masih aktif sampai sekarang, Lin Dan juga merasakan rasanya bersaing bersama para pebulu tangkis generasi saat ini.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Ungkap Apa yang Dikatakan Zinedine Zidane Padanya Saat Masih di Real Madrid
Sepanjang kariernya, Lin Dan rupanya menemui beberapa musuh yang menurutnya merupakan rival berat.
Lin Dan menyebutkan sekitar 7 nama yang masuk dalam daftar rival berat menurutnya.
Salah satu yang masuk dalam daftar tersebut tentu adalah tunggal putra asal Indonesia, Taufik Hidayat.
Dikenal sebagai king of backhand smash, Taufik sempat membuat Lin Dan kewalahan di lapangan.
Meski, secara catatan pertemuan, Lin Dan lebih unggul dari Taufik Hidayat.
Dari 17 pertemuan, Lin Dan memenangi 13 laga.
Pebulu tangkis berikutnya yang menurut Lin Dan rivak terberat adalah mantan tunggal putra asal Denmark, Peter Gade.
Peter Gade merupakan salah satu rival yang cukup berkesan menurut Lin Dan di awal-awal kariernya.
Pasalnya, Lin Dan merasa bisa menghadapi dan mengalahkan salah satu pemain top Eropa yang dulu kerap dilihatnya di televisi.
"Saya masih bisa mengingat dengan jelas laga final All England 2003 di mana saya mampu memenangi gelar juara pada akhirnya."
"Bisa mengalahkan seseorang yang lebih tua, pemain top Eropa, sekaligus sosok yang biasa anda saat saksikan di TV saat masih kecil adalah sesuatu yang luar biasa," ujar Lin Dan.
Sementara itu, selain dua nama tersebut, rival lain yang juga berat menurutnya adalah tunggal putra asal Malayasia, Lee Chong Wei.
Selama menghadapi Lee, Lin Dan berhasil menang sebanyak 28 pertandingan dari 40 laga pertemuan mereka.
Lee dan Lin Dan juga dikenal sebagai rival di lapangan namun sahabat di luar lapangan.
Saat Lee Chong Wei memutuskan pensiun, Lin Dan menuliskan curhatan sedih karena akan merasa sendirian dan tak punya teman.
"Saya akan bermain sendirian, tidak ada lagi yang akan menemani saya," tulis Lin Dan melalui akun Weibo-nya kala itu.
Setelah era Taufik Hidayat, Lee Chong Wei dan Peter Gade berakhir, Lin Dan juga menemui musuh berat di era sekarang.
Tunggal putra China itu menyebut 4 musuh beratnya di era sekarang.
4 nama tersebut adalah Chen Long, Viktor Axelsen, Shi Yuqi dan Kento Momota.
"Untuk saat ini rival saya adalah Chen Long dan Viktor Axelsen, diikuti oleh Shi Yu Qi dan Kento Momota," tutur Lin Dan.
Chen Long merupakan tunggal putra senior China selain Lin Dan yang juga masih aktif sampai sekarang.
Shi Yuqi adalah tunggal putra asal China yang paling kuat dari generasi saat ini.
Sementara itu, Viktor Axelsen adalah tunggal putra asal Denmark yang pernah menempati peringkat nomor 1 dunia.
Dan Kento Momota adalah tunggal putra yang saat ini menempati posisi nomor 1 dunia.
Dengan 4 rival di atas Lin Dan memiliki catatan rekor pertemuan yang bervariasi.
Lin Dan tercatat memiliki rekor tanding kontra Chen Long (9 menang - 7 kalah) Viktor Axelsen (3-5), Shi Yu Qi (2-5), dan Kento Momota (1-3).
Terlepas dari hal itu, Lin Dan sendiri sadar jika rivalnya akan terus bertambah selama ia asih aktif.
"Selama saya masih bermain, daftar rival saya masih akan terus bertambah," kata Lin Dan memungkasi.
Source | : | BolaSport.com,The Star Malaysia,badmintonplanet.com |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |