Kejuaraan Dunia 2019 - Indonesia Melempem di Tiga Sektor Ini Dalam 10 Tahun Terakhir

Fauzi Handoko Arif Jumat, 23 Agustus 2019 | 19:22 WIB
Jonatan Christie berselebrasi seusai memenangi laga atas Heo Kwang-hee (Korea Selatan) pada babak kedua Kejuaraan Dunia 2019, di St. Jakobshalle, Basel, Swiss, Selasa (20/8/2019). (BADMINTON INDONESIA)

BolaStylo.com - Dalam 10 tahun terakhir Kejuaraan Dunia BWF, ada tiga sektor yang selalu gagal merebut medali emas kompetisi tersebut.

Kategori tersebut terdapat dari tunggal putra, tunggal putri, dan ganda putri.

Ketiga nomor tersebut merupakan kategori yang tidak pernah meraup gelar Kejuaraan Dunia BWF.

Sejarah dimulainya Kejuaraan Dunia BWF ini dimulai pada tahun 1977 di Malmo, Swedia.

Pada saat awal Kejuaraan Dunia BWF dimulai, Indonesia mendapatkan satu emas di sektor tunggal putra dari pasangan Tjun Tjun/Johan Wahjudi.

Baca Juga: Bojan Malisic Ungkap Rencana Masa Depannya Usai Dicoret Persib Bandung

Baca Juga: Hasil Kejuaraan Dunia 2019 - Jonatan Christie Gagal Balaskan Dendam Anthony Ginting

Meski demikian, dalam 10 tahun terakhir ini, tunggal putra selalu nihil mendapatkan medali emas Kejuaraan Dunia BWF.

Tunggal putra bulu tangkis Indonesia terakhir kali mendapatkan gelar Kejuaraan Dunia BWF yakni 2005.

Kala itu, Taufik Hidayat sukses menyabet gelar Kejuaraan Dunia BWF setelah mengalahkan wakil China, Lin Dan.

Sebelum Taufik Hidayat, nomor tunggal putra Indonesia meraih medali emas lewat Hendrawan (2001), Hariyanto Arbi (1995), Joko Suprianto (1993).

Baca Juga: Simon McMenemy Bocorkan Kriteria Pemain untuk Timnas Indonesia

Namun setelah gelar yang dipersembahkan Taufik Hidayat, tak ada satu pun tunggal putra Indonesia yang dapat meraih gelar Kejuaraan Dunia BWF.

Kini harapan tunggal putra hanya pada Jonatan Christie sebagai satu-satunya sisa wakil Indonesia yang sudah mencapai perempat final Kejuaraan Dunia 2019.

Jonatan Christie berpeluang menciptakan sejarah untuk memecah kebuntuan Indonesia dalam sektor tunggal putra.

Selain tunggal putra, nomor tunggal putri pun juga mengalami nasib sama.

Baca Juga: Jelang Persebaya vs Persija Jakarta - McMenemy: Saya Tidak Bisa Kasih Keringanan!

Malah tunggal putri sudah lama nihil ketimbang tunggal putra dalam perolehan medali emas Kejuaraan Dunia BWF.

Indonesia terakhir kali meraih medali emas lewat Susi Susanti pada Kejuaraan Dunia BWF 1993 di Birmingham, Inggris.

Sebelum Susi Susanti, Verawaty Wiharjo terlebih dahulu menyabet emas pada Kejuaraan Dunia BWF 1980 di Jakarta.

Kini, tunggal putri Indonesia sudah 26 tahun selalu kepleset untuk mendapatkan gelar Kejuaraan Dunia BWF.

Baca Juga: Jelang Liverpool vs Arsenal - Unai Emery Bertekad Lakukan Hal Positif

Tak ada tunggal putri dari tim Merah Putih yang mampu meraih medali emas pada ajang tersebut.

Terbaru, tak ada satupun tunggal putri yang bisa menembus babak perempat final Kejuaraan Dunia 2019 di Basel, Swiss.

Kemudian di sektor ganda putri, Indonesia juga nihil perolehan medali emas Kejuaraan Dunia BWF dalam 10 tahun terakhir.

Bahkan selama Kejuaraan Dunia diselenggarakan sejak tahun 1977, Indonesia selalu gagal mengharumkan namanya di sektor ganda putri.

Tahun ini, Indonesia berpeluang memperbaiki tren negatif lewat pasangan ganda putri yakni Greysia Polli/Apriyani Rahayu.

Baca Juga: Link Live Streaming PSS Sleman vs PSM Makassar - Demi Menembus 4 Besar, Seto Tahu Kelemahan Juku Eja

Ganda putra paling laris, ganda campuran mengikuti

Berbeda dengan nomor lainnya, ganda campuran dan ganda putra paling sering mendulang emas di Kejuaraan Dunia.

Dalam 10 tahun terakhir, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan sudah memberikan dua medali emas bagi Indonesia (2013, 2015).

Sebelum pasangan berjuluk The Daddies itu, medali emas Indonesia dipersembahkan oleh Ricky Subagja/Rudy Gunawan (1993), Rexy Mainaky/Ricky Subagja (1995), Candra Wijaya/Sigit Budiarto (1997), Tjun Tjun/Johan Wahjudi (1997), Ade Chandra/Christian Hadinata (1980),  Halim Haryanto/Tony Gunawan (2001), Markis Kido/Hendra Setiawan (2007).

Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2019 - Jonatan Christie Ukir Rekor Baru Usai Singkirkan Wakil Denmark

Kini Ahsan/Hendra berpeluang kembali menyumbangkan gelar juara ketiga mereka pada Kejuaraan Dunia 2019.

Pasalnya, pasangan yang dijuluki Ahasn/Hendra berhasil melaju ke perempat final Kejuaraan Dunia 2019.

Tak hanya The Daddies, ada Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang juga mencapai babak perempat final.

Sementara dalam ganda campuran, dalam 10 tahun terakhir mendapatkan dua emas dari pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.

Sebelum Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, ada nama Nova Widianto/Liliyana Natsir (2007, 2005) dan Christian Hadinata/Imelda Wiguno (1980).

Sayangnya, mimpi Indonesia untuk meraih medali emas lewat nomor ganda campuran sudah terkubur.

Wakil ganda campuran Indonesia tak berdaya menghadapi musuh-musuhnya, sehingga tak ada satu pun wakil yang masuk ke perempat final.

Kini harapan Indonesia pada Kejuaraan Dunia 2019 terdapat pada Jonatan Christie, Greysia Polli/Apriyani Rahayu, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.

Berharap Greysia Polli/Apriyani Rahayu menciptakan sejarah untuk namanya dan Indonesia di Kejuaraan Dunia 2019 mewakili ganda putri.

Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2019 - Wakil Korea Selatan Akui Percaya Diri Usai Kalahkan Marcus/Kevin

Baca Juga: Daripada Latihan Bareng Manchester United, Alexis Sanchez Pilih Lakukan Hal Ini



Source : bolastylo.bolasport.com
Penulis : Fauzi Handoko Arif
Editor : Aziz Gancar Widyamukti
Video Pilihan