Simak! Inilah 8 Fakta Mengejutkan Seputar Kejuaraan Dunia 2019

Fauzi Handoko Arif Senin, 26 Agustus 2019 | 17:50 WIB
POSTER TOTAL BWF World Championships 2019 (twitter.com/bwfmedia)

BolaStylo.com - Kejuaraan Dunia 2019 telah usai dengan berbagai catatan dan sejarah menarik di setiap pertandingan dari awal hingga akhir turnamen.

Kejuaraan Dunia 2019 digelar pada 19-25 Agustus 2019 di St. Jakobshalle, Münchenstein, Swiss.

Berbagai catatan menarik ini muncul dari perjuangan para atlet bulu tangkis berbagai negara dalam meraih gelar juara di Kejuaraan Dunia 2019.

Terdapat pula kisah pebulu tangkis yang diharapkan mendapat medali emas di Kejuaraan Dunia 2019, tapi gagal.

Total ada empat negara yang berhasil menempatkan wakilnya dalam meraih medali emas Kejuaraan Dunia 2019.

Baca Juga: Jangan Sembarangan Pencet Jerawat di Area Ini, Seorang Pria Hampir Meninggal

Jepang merupakan negara yang paling banyak mendapat medali emas Kejuaraan Dunia 2019 disusul Indonesia, China, dan India.

Kento Momota (tunggal putra) dan Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara (ganda putri) sukses sumbangkan emas bagi Jepang.

Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (ganda putra) asal Indonesia, Zheng Siwei/Huang Yaqiong (ganda campuran) asal China, dan Pusarla V. Sindhu (tunggal putri) asal India berhasil torehkan medali emas.

BolaStylo telah merangkum berbagai catatan yang mendobrak sejarah dan peristiwa menarik sepanjang bergulirnya Kejuaraan Dunia 2019:

1. Minions Tersingkir di Babak 32 Besar

Tahun 2019 merupakan kali ketiga Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo mengikuti Kejuaraan Dunia.

Di tahun pertama The Minions mengikuti Kejuaraan Dunia, mereka langsung dikalahkan oleh pasangan ganda putra asal China, Chai Biao/Hong Wei asal China 21-11, 19-21, 20-22 di babak perempat final.

Kemudian pada 2018, Minions kembali tersingkir setelah kalah melawan Takeshi Kamura/Keigo Sonoda asal Jepang dengan 19-21, 18-21 di babak perempat final.

Kalah di dua perempat final seri sebelumnyaternyata tak membuat hasil Kejuaraan Dunia 2019 Marcus/Kevin menjadi lebih baik.

Marcus/Kevin tersingkir prematur setelah dikalahkan pasangan asal Korea Selatan, Choi Solgyu/Seo Seung Jae di babak 32 besar.

Baca Juga: Gara-gara Ini, Ahsan/Hendra Dianggap Tak Serius Bertanding di Final Kejuaraan Dunia 2019

2. Akane Yamaguchi Tersingkir di Babak 32 Besar

Mengikuti jejak Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo di babak 32 besar, Akane Yamaguchi langsung kalah pada babak tersebut.

Akane mulai mengikuti Kejuaraan Dunia sejak tahun 2017 saat berusia 20 tahun.

Pada kompetisi tingkat dunia pertamanya, Akane mengalami kekalahan di babak 16 besar dengan 18-21, 19-21 dari Chen Yu Fei asal China.

Setahun kemudian, Akane mendapatkan medali perunggu di Kejuaraan Dunia 2018 setelah di semifinal dikalahkan Pusarla V. Sindhu dengan 16-21, 22-24 di babak semifinal.

Sempat tampil di semifinal ternyata bukan jaminan bagi Akane Yamaguchi untuk sukses di Kejuaraan Dunia 2019.

Pada kompetisi tersebut, Akane malah terpeleset usai dikalahkan Yeo Jia Min asal Singapura di babak 32 besar.

Padahal Akane merupakan unggulan pertama pada Kejuaraan Dunia 2019 untuk dapat menjuarai kompetisi tersebut.

Baca Juga: Awas, Ini Bahaya yang Mengintip Jika Kamu Makan Sambil Berdiri

3. Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan Cetak hat-trick 

Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan mengukir sejarah bagi Indonesia dengan mencatatkan nomor ganda putra kedua yang berhasil mendapat medali emas di Kejuaraan Dunia.

Sebelum Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan ada pasangan asal China Cai Yun/Fu Haifeng yang mencatatkan namanya terlebih dahulu perihal hat-trick.

Selain mencetak hat-trick, pasangan Ahsan/Hendra juga mencatatkan nama mereka sebagai pasangan dengan rekor tanpa terkalahkan di Kejuaraan Dunia.

Ahsan/Hendra mengikuti Kejuaraan Dunia tiga kali pada tahun 2013, 2015, dan 2019.

Khusus Hendra Setiawan, kemenangan di Kejuaraan Dunia 2019 ini membuatnya menyamai rekor yang dipegang Liliyana Natsir dengan perolehan 4 medali emas kompetisi tersebut.

Sebelum bertandem dengan Mohammad Ahsan, Hendra pernah bersama Markis Kido yang sukses menyabet medali emas Kejuaraan Dunia tahun 2007.

Sementara itu, Mohammad Ahsan telah meraih tiga emas, satu perak, dan satu perunggu Kejuaraan Dunia.

Kini pasangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan berada di posisi ke-2 rangking BWF dibawah pasangan Marcus Gideon Fernaldi/Kevin Sanjaya Sukamuljo di nomor ganda putra.

Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2019 - Indonesia Kalah Telak dari China dalam Perolehan Medali Emas

4. Sai Praneeth Kalahkan Dua Unggulan Wakil Indonesia

Sai Praneeth telah mematahkan sejarah bagi nomor tunggal putra India setelah 36 tahun setelah Prakash Padukone.

Sejak 36 tahun sebelum Sai Praneeth, tidak ada nama pebulu tangkis asal India yang berhasil menembus babak semifinal Kejuaraan Dunia.

Kemudian, Sai Praneeth menjawab keprihatinan India dengan melaju ke babak semifinal setelah melewati hadangan pebulu tangkis unggulan asal Indonesia, Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting.

Sai bertemu Anthony di babak 16 besar dan mengalahkannya dengan 21-19, 21-13.

Kemudian, Sai melangkah ke perempat final dan bertemu dengan Jonatan.

Nasib Ginting berlanjut kepada Jojo, Sai mengalahkannya dalam dua gim dengan skor 24-22, 21-14.

Sai akhirnya dikalahkan Kento Momota yang merupakan unggulan satu nomor tunggal putra di babak semifinal.

Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2019 - Penghancur Harapan Indonesia Ini Malah Catatkan Rekor Untuk India Setelah 36 Tahun

5. Medali Emas Pusarla V. Sindhu

Langkah Pusarla V. Sindhu mendapatkan medali emas pada gelaran Kejuaraan Dunia tak semulus jalan tol.

Pusarla V. Sindhu selalu mendapati jalan yang terjal sehingga butuh semangat dan perjuangan untuk meraih keinginan.

Pusarla yang merupakan pebulu tangkis asal India tersebut harus puas meraih medali perunggu di tahun 2013 dan 2014.

Kemudian, pada edisi 2017 dan 2018, Pusarla pun mendapat kesempatan di final meski pada akhirnya belum berhasil meraih gelar juara.

Di Kejuaraan Dunia 2017, Pusarla dikalahkan pebulu tangkis asal Jepang, Nozomi Okuhara.

Pantang menyerah, Pusarla pun kembali ke fase babak final dan bertemu Carolina Marin di tahun 2018.

Menghadapi Carolina Marin di final membuat Pusarla tak berdaya hingga akhirnya ia kalah.

Puncak Pusarla meraih prestasi berada di Kejuaraan Dunia 2019.

Memiliki predikat sebagai unggulan kelima, akhirnya Pusarla membalaskan kekalahan final 2017 dengan mengalahkan Nozomi Okuhara.

Kemenangan Pusarla V. Sindhu di final menjadikannya sebagai pebulu tangkis India yang meraih emas pertama Kejuaraan Dunia BWF sejak di mulai pada tahun 1977.

Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2019 - Dinanti Sejak 42 Tahun, Pusarla V. Sindhu Catatkan Sejarah untuk India

6. Rekor China di Nomor Tunggal Putra Terputus

Nomor tunggal putra China gagal mempertahankan tradisi mengantarkan wakilnya ke babak semifinal pada Kejuaraan Dunia 2019.

Lu Guang Zu, Huang Yu Xiang, Lin Dan, dan Chen Long gagal menembus babak semifinal.

Chen Long sebagai satu-satunya wakil yang tersisa di perempat final pun harus menerima pil pahit setelah dikalahkan Anders Antonsen.

Setelah kekalahan Chen Long di sektor tunggal putra, China tidak punya wakil lagi di sektor tersebut.

Kekalahan tunggal putra unggulan ketiga dari Anders Antonsen ini sedikit mengecewakan.

Sebab Anders Antonsen berada di dua tingkat dibawah Chen Long, yakni unggulan kelima pada Kejuaraan Dunia 2019.

Kekalahan Chen Long dari Anders Antonsen ini menggagalkan harapan sang pemain meraih tiga gelar Kejuaraan Dunia berturut-turut.

Kini kekalahan Chen Long di perempat final dari Anders Antonsen juga merobek rekor yang sudah diemban oleh China.

Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2019 - Kekalahan Chen Long Ternyata Merusak Rekor yang Dijaga China Selama 24 Tahun!

7. Tiga Juara Pertahan Pertahankan Gelar di Kejuaraan Dunia 2019

Nomor tunggal putra Kento Momota, nomor ganda campuran Zheng Si Wei/Huang Yaqiong, dan nomor ganda putri Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara berhasil mempertahankan medali emas tahun lalu.

Kento Momota, Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara, dan Zheng Si Wei/Huang Yaqiong berhasil menjaga rentetan hasil positif.

Kento Momota berhasil mengalahkan Anders Antonsen di final Kejuaraan Dunia 2019.

Tahun lalu, Kento Momota sukses mengandaskan pebulu tangkis tuan rumah, Shi Yu Qi.

Ganda putri Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara berhasil mengalahkan saudaranya Yuki Fukushima/Sayaka Hirota dalam kurun waktu dua tahun di final Kejuaraan Dunia.

Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara dan Yuki Fukushima/Sayaka Hirota sudah bertemu dua kali di final dua edisi 2018 dan 2019.

Sementara pasangan nomor ganda campuran Zheng Si Wei/Huang Yaqiong berhasil mengalahkan Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai di Final Kejuaraan Dunia 2019.

Pada tahun sebelumnya, Zheng Si Wei/Huang Yaqiong mengalahkan saudara satu negaranya Wang Yilu/Huang Dongping.

Baca Juga: Podium Terlalu Sempit, Rival Marcus/Kevin Harus Terpinggirkan saat Pamer Medali

8. 3 Unggulan Pertama Buktikan Kualitas

Kento Momota, Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara, dan Zheng Si Wei/Huang Yaqiong merupakan nama-nama yang mendapatkan medali emas Kejuaraan Dunia 2019.

Kento Momota mempunyai status unggulan pertama nomor tunggal putra.

Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara pun merupakan pemilik status unggulan pertama nomor ganda putri.

Kemudian Zheng Si Wei/Huang Yaqiong pun juga merupakan status unggulan npertama pada Kejuaraan Dunia 2019 yang berhasil mendapat medali emas.

Ketiga nama tersebut merupakan pebulu tangkis yang mendapatkan medali emas.

Sementara status unggulan milik Marcus Gideon/Kevin Sanjaya dan Akane Yamaguchi malah menjadikannya racun sehingga gagal menang di laga pertama.

Baca Juga: Hasil Kejuaraan Dunia 2019 - Momen Salah Satu Personel Duo Menara China Merajuk di Podium Juara Ahsan/Hendra

Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2019 - Indonesia Kalah Telak dari China dalam Perolehan Medali Emas



Source : bolastylo.bolasport.com
Penulis : Fauzi Handoko Arif
Editor : Eko Isdiyanto
Video Pilihan