Dilansir dari Kompas.com, kak Seto menilai jika yang dilakukan PB Djarum bak seorang anak yang sedang ngambek.
"Saya melihat ini kok kayak anak kecil yang sedang ngambek," kata Seto Mulyadi saat dihubungi Kompas.com, Minggu (8/9/2019) malam.
Kak Seto juga menyatakan jika apa yang dilakukan KPAI sudah benar.
Menurut Kak Seto, KPAI hanya menunjuk peraturan soal larangan eksploitasi anak melalui iklan merk Djarum yang identik dengan produk rokok dan bukan melarang audisinya.
Kak Seto mengungkapkan, Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 telah tertulis bahwa rokok merupakan zat adiktif yang berbahaya.
Kak Seto juga mempertanyakan soal ketulusan PB Djarum dalam menghasilkan bibit unggul dunia bulu tangkis.
"Lha terus kemurniannya dan ketulusannya bagaimana untuk membina anak-anak? Bila memang serius, seharusnya tidak menghentikan audisi dengan alasan iklan tersebut," lanjutnya.
Kak Seto lebih lanjut mengungkapkan kemungkinan terbangunnya citra buruk yang akan timbul.
"Bahwa dibalik audisi yang bersejarah dan menghasilkan pemain-pemain dunia adalah rokok," paparnya.
Selain itu, Kak Seto juga menuturkan kemungkinan lain jika pebulu tangkis yang lolos dan bermain profesional akan timbul kontradiktif dalam dirinya.
Misalnya adalah ungkapan "waduh saya berutang budi pada rokok", waduh saya harus membeli rokok".
Hal tersebut dikhawatirkan akan membuat anak-anak terpapar rokok di masa depan.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |