Polemik Audisi PB Djarum, Tagar KPAI Kurang Kerjaan Menggema di Medsos

Aziz Gancar Widyamukti Selasa, 10 September 2019 | 14:15 WIB
Audisi PB Djarum tidak akan diadakan lagi tahun depan (Dok. PB Djarum)

BolaStylo.com - Polemik audisi umum beasiswa bulu tangkis PB Djarum menuai beragam reaksi masyarakat. Salah satunya muncul tagar KPAI kurang kerjaan di media sosial.

PB Djarum secara resmi memastikan untuk menghentikan audisi pencarian bakat bulu tangkis mulai tahun 2020.

Langkah ini diambil pihak PB Djarum untuk merespons tudingan yang dilayangkan oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Yayasan Lentera Anak.

Sebelumnya, KPAI mengklaim ajang pencarian bakat yang sudah digagas PB Djarum sejak 2006 itu merupakan bentuk eksploitasi anak.

Baca Juga: Bisakah Audisi Djarum Diubah Jadi Audisi BCA atau Blibli? Ini Jawaban PB Djarum

KPAI menilai PB Djarum memanfaatkan anak-aak demi kepentingan promosi merek Djarum yang identik dengan produk rokok.

Tudingan KPAI itu dilandasi Undang-undang Perlindungan Anak Nomor 35 Tahun 2014 tentang penggunaan badan anak sebagai eksploitasi dan Peraturan Pemerintah Nomor 109/2012 tentang rokok sebagai zat adiktif berbahaya.

Terkait hal itu, pihak PB Djarum kemudian menggelar pertemuan dengan sejumlah perwakilan untuk mencari solusi.

Baca Juga: Kalahkan Poirier, Khabib Nurmagomedov Disambut Istimewa Pangeran Abu Dhabi

Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, mengatakan pihaknya bertemu dengan beberapa perwakilan lembaga yang hadir diantaranya Kemenko PMK, Kemenkes, Kemenpora, dan KPAI.

Namun, kata Yoppy, pertemuan kedua belah pihak tidak menemukan win-win solution sehingga PB Djarum memutuskan untuk tak menggelar program audisi pencarian bakat pada 2020 mendatang.

Meski demikian, Yoppy meminta kelonggaran agar bisa merampungkan audisi umum beasiswa bulu tangkis 2019 yang sudah terlanjur bergulir.

Baca Juga: Menteri PPPA Tegaskan Audisi PB Djarum Langgar Undang-undang Perlindungan Anak

Hal itu sebagaimana disampaikan Yoppy dalam wawancaranya dengan Aiman Witjaksono dalam program acara Sapa Indonesia di Kompas TV, Senin (9/9/2019).

"Pada saat rakor 4 September, saat itu jelas bahwa undang-undang mengatakan zero tolerance. Jadi tidak diperbolehkan satupun kata-kata Djarum di dalam audisi. Itulah yang membuat kami keberatan. Akhirnya, tanggal 4 September, kami sudah mengambil sikap," kata Yoppy, dilansir BolaStylo.com dari Kompas.com.

"Kami minta dispensasi sampai tahun ini agar kami bisa pamit sama anak-anak. Kemudian untuk tahun 2020, berdasarkan versi KPAI karena kami harus patuh undang-undang, ya kami menyatakan audisi kami off. Kami tak mau melanggar undang-undang."

Baca Juga: PB Djarum Hentikan Audisi karena Tak Mau Melanggar Undang-undang

Pasca-keputusan PB Djarum menghentikan program audisi, beragam reaksi masyarakat muncul di media sosial.

Salah satunya di Twitter, yang marak dengan kemunculan tagar #KPAIkurangkerjaan, pada Selasa (10/9/2019).

Tagar tersebut muncul akibat rasa ketidakpuasan para pencinta bulu tangkis Indonesia atas sikap KPAI dan kekhawatiran mereka terhadap pembinaan bulu tangkis Indonesia selanjutnya.

Baca Juga: Media Asing Sebut Indonesia Pelajari Video Vietnam Jelang Lawan Thailand

Sehingga, mereka menyerukan kekecewaan mereka melalui tagar tersebut.

Menurut mereka, penghentian audisi beasiswa bulu tangkis PB Djarum akan mengubur mimpi anak-anak.

"Mereka yang bener-benr mencintai olahraganya, datang untuk mengejar mimpinya. Dan kalian bilang mereka yang membantu para pengejar mimpi, mengekploitasi anak? Kalian bercanda dengan mereka?" tulis akun @naufalbmp.

Tagar KPAI kurang kerjaan muncul di Twitter pada Selasa (10/9/2019).

"Mereka punya bakat, mereka punya tekad, mereka punya mimpi. Seharusnya kita tak mengaburkan harapan mereka,karena mereka adalah tunas-tunas Garuda Muda. Gimana @KPAI_official?" tulis akun @ridwanku_.

"Walaupun saya bukan didikan dari PB Djarum, tapi tolong KPAI jangan membuat anak bangsa mengubur mimpinya," tulis akun @Ameliakharism19.

"Komisaris KPAI orang bergaji mungkin nggak butuh atau berharap beasiswa buat anaknya, tapi tidak untuk rakyat kecil yang berharap dan bisa buat bangga negeri ini," tulis akun @inongaknekoneko.

"Katanya bermimpi harus setinggi langit, tapi kenapa sekarang malah dibatasi sampai genteng aja?" tulis akun @rezkygusti1.



Source : BolaStylo.com
Penulis : Aziz Gancar Widyamukti
Editor : Aziz Gancar Widyamukti
Video Pilihan