Namun, kata Yoppy, pertemuan kedua belah pihak tidak menemukan win-win solution sehingga PB Djarum memutuskan untuk tak menggelar program audisi pencarian bakat pada 2020 mendatang.
Meski demikian, Yoppy meminta kelonggaran agar bisa merampungkan audisi umum beasiswa bulu tangkis 2019 yang sudah terlanjur bergulir.
Baca Juga: Menteri PPPA Tegaskan Audisi PB Djarum Langgar Undang-undang Perlindungan Anak
Hal itu sebagaimana disampaikan Yoppy dalam wawancaranya dengan Aiman Witjaksono dalam program acara Sapa Indonesia di Kompas TV, Senin (9/9/2019).
"Pada saat rakor 4 September, saat itu jelas bahwa undang-undang mengatakan zero tolerance. Jadi tidak diperbolehkan satupun kata-kata Djarum di dalam audisi. Itulah yang membuat kami keberatan. Akhirnya, tanggal 4 September, kami sudah mengambil sikap," kata Yoppy, dilansir BolaStylo.com dari Kompas.com.
"Kami minta dispensasi sampai tahun ini agar kami bisa pamit sama anak-anak. Kemudian untuk tahun 2020, berdasarkan versi KPAI karena kami harus patuh undang-undang, ya kami menyatakan audisi kami off. Kami tak mau melanggar undang-undang."
Baca Juga: PB Djarum Hentikan Audisi karena Tak Mau Melanggar Undang-undang
Pasca-keputusan PB Djarum menghentikan program audisi, beragam reaksi masyarakat muncul di media sosial.
Salah satunya di Twitter, yang marak dengan kemunculan tagar #KPAIkurangkerjaan, pada Selasa (10/9/2019).
Tagar tersebut muncul akibat rasa ketidakpuasan para pencinta bulu tangkis Indonesia atas sikap KPAI dan kekhawatiran mereka terhadap pembinaan bulu tangkis Indonesia selanjutnya.
Baca Juga: Media Asing Sebut Indonesia Pelajari Video Vietnam Jelang Lawan Thailand
Sehingga, mereka menyerukan kekecewaan mereka melalui tagar tersebut.
Menurut mereka, penghentian audisi beasiswa bulu tangkis PB Djarum akan mengubur mimpi anak-anak.
"Mereka yang bener-benr mencintai olahraganya, datang untuk mengejar mimpinya. Dan kalian bilang mereka yang membantu para pengejar mimpi, mengekploitasi anak? Kalian bercanda dengan mereka?" tulis akun @naufalbmp.
"Mereka punya bakat, mereka punya tekad, mereka punya mimpi. Seharusnya kita tak mengaburkan harapan mereka,karena mereka adalah tunas-tunas Garuda Muda. Gimana @KPAI_official?" tulis akun @ridwanku_.
"Walaupun saya bukan didikan dari PB Djarum, tapi tolong KPAI jangan membuat anak bangsa mengubur mimpinya," tulis akun @Ameliakharism19.
"Komisaris KPAI orang bergaji mungkin nggak butuh atau berharap beasiswa buat anaknya, tapi tidak untuk rakyat kecil yang berharap dan bisa buat bangga negeri ini," tulis akun @inongaknekoneko.
"Katanya bermimpi harus setinggi langit, tapi kenapa sekarang malah dibatasi sampai genteng aja?" tulis akun @rezkygusti1.
Source | : | BolaStylo.com |
Penulis | : | Aziz Gancar Widyamukti |
Editor | : | Aziz Gancar Widyamukti |