Ia pun memilih mengucapkan selamat tinggal pada sepak bola.
Keputusan tersebut rupanya didasari oleh sebuah alasan yang cukup kuat.
Menurut Axelsen, dia menjadi orang yang berbeda saat berurusan dengan olahraga.
Dalam kehidupan, Axelsen mengaku jika dia adalah orang yang cukup sosial.
Tapi, dalam olahraga, ia mengaku hanya ingin jadi dirinya sendiri.
Dalam sepak bola, Axelsen tidak mendapatkan hal yang ia inginkan.
Menurutnya, rekan setimnya tak memiliki keinginan menang seperti dirinya.
"Dalam sepak bola, saya pikir rekan saya tidak memiliki keinginan menang sebesar yang saya mau," tulisnya.
"Tapi, di bulu tangkis, saya bisa memutuskan. Dan saya hanya bisa menyalahkan diri saya jika saya kalah," lanjutnya lagi.
Berdasarkan hal itu, Axelsen memang memilih sektor yang sesuai.
Ia memilih sektor tunggal putra dimana tak dibutuhkan kerja sama dengan orang lain, namun berdasarkan kemampuan diri sendiri.
Selama berkarier di bulu tangkis, Axelsen terbilang sukses.
Ia sudah pernah merasakan rasanya berada di posisi nomor 1 dunia, meski kini turun peringkat ke posisi 6.
Axelsen juga pernah meraih menjadi juara dunia 2017, meraih emas Thomas Cup 2016, Kejuaraan Eropa 2016, 2018, medali perunggu Olimpiade 2016 dan gelar BWF World Tour dan superseries.
Source | : | BolaStylo |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |