BJ Habibie Punya Jasa Besar Terhadap Kemajuan Sepak Bola di Sulawesi

Aziz Gancar Widyamukti Kamis, 12 September 2019 | 07:46 WIB
FOTO DOKUMENTASI. Presiden ke-3 RI sekaligus Ketua Dewan Kehormatan Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) BJ Habibie tertawa saat pembukaan Silaturahmi Kerja Nasional (Silaknas) Tahun 2017 di Istana Kepresidenan Bogor, Jakarta, Jumat (8/12/2017). Habibie berharap peran ICMI bersama pemerint (ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI)

BolaStylo.com - Mendiang Presiden ketiga Republik Indonesia, BJ Habibie, memiliki jasa besar dalam sepak bola di Sulawesi.

Presiden ketiga Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie atau biasa disapa BJ Habibie, meninggal dunia di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Rabu (11/9/2019).

BJ Habibie meninggal di usia 83 tahun akibat penyakit yang dideritanya.

Sebelum meninggal dunia, BJ Habibie telah menjalani perawatan intensif di rumah sakit sejak 1 September 2019.

Baca Juga: Indra Sjafri Ceritakan Pesan Mendiang BJ Habibie untuk Sepak Bola Indonesia

Pria kelahiran Parepare, Sulawesi Selatan, itu dikenal sebagai sosok yang sangat lekat dengan pesawat terbang.

Bahkan, keahlian BJ Habibie dalam bidang pesawat terbang membuatnya mendapat julukan sebagai Bapak Teknologi Indonesia.

Kendati demikian, BJ Habibie ternyata juga punya kepedulian di luar teknologi pesawat terbang, yakni dunia olahraga, salah satunya sepak bola.

Baca Juga: Belasungkawa Para Pelaku Sepak Bola Indonesia Atas Meninggalnya B.J Habibie

BJ Habibie berjasa besar dalam proses kemajuan sepak bola di Sulawesi, terutama di tanah kelahirannya di Parepare.

Dalam dunia sepak bola, Habibie menggelar kompetisi bertajuk Habibie Cup yang digelar pada 1990 hingga 2015.

Habibie Cup menjadi kejuaraan antar klub sepak bola tahunan yang diselenggarakan Pemerintah Kota Parepare.

Baca Juga: Timnas Indonesia Kalah Lagi, Presiden Madura United: Bermain Seperti Tanpa Pelatih

Dilansir BolaStylo.com dari Kompas.com, pencetus Habibie Cup adalah Walikota Parepare saat itu, Mirdin Kasim, dan HM Alwi Hamu.

Kedua sosok itu kemudian membutuhkan tokoh nasional asal Parepare yang bisa dijadikan ikon turnamen tersebut.

Akhirnya, keduanya memilih BJ Habibie yang saat itu menjabat Menristek Republik Indonesia serta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sebagai ikon turnamen.

Baca Juga: 38.000 Orang Tanda Tangani Petisi Minta Simon McMenemy Mundur dari Timnas Indonesia

Awal mulanya, turnamen Habibie Cup digelar di Stadion Gelora Mandiri, Parepare, dalam waktu tujuh hari pertandingan dan dua hari istirahat.

Saat itu hanya ada 6 tim peserta dari wilayah Ajatappareng dan sekitarnya, diantaranya Persipare Parepare, Perspin Pinrang, Enrekang, Tana Toraja, Barru, dan PSM Makassar.

Keenam tim tersebut kemudian dibagi 2 grup dengan sistem gugur pada babak penyisihan, dan kemudian langsung ke semifinal dan final.

Para pemain Persipare bersama Walikota Pare-pare, Andi Taufan Pawe meluapkan kegembiraan usai Final Kejuaraan Habibie Cup 2015 di Stadion Gelora Mandiri, Parepare, Sulawesi Selatan, Selasa (10/11/2015).

Habibie Cup kemudian semakin berkembang hingga pada 2015 diikuti 12 tim diantara Perssin Sinjai, PSM Makassar, Persibone Bone, Persipare Pare-pare, Gasma Enrekang, Persiban, Gaswan Wajo, Perssidrap Sidrap, Persim Maros (Sulsel), Ps Sandeq Polman, Asa FC (Sulbar) PS dan Japfa (Sulteng).

Turnamen berkategori umum ini kemudian dibagi ke dalam empat grup menggunakan sistem setengah kompetisi dengan tim juara dan runner-up lolos ke babak selanjutnya.

Pada turnamen Habibie Cup 2015, panitia pelaksana menyiapkan anggaran hadiah uang tunia sebesar Rp 200 juta untuk ketiga pemenang, serta pemain terbaik, dan top scorer.

BJ Habibie menjadi ikon turnamen antarklub lokal di Sulawesi, yakni Habibie Cup.

Peringkat pertama mendapat Rp 100 juta, kedua Rp 50 juta, ketiga Rp 30 juta, serta pemain terbaik dan top scorer sebesar Rp 5 juta.

Turnamen Habibie Cup sendiri bukan hanya ajang kompetisi sepak bola kelas bawah.

Pasalnya, turnamen Habibie Cup menjadi kompetisi sepak bola yang diikuti para pemain bintang Liga Super Indonesia.

Baca Juga: Timnas Indonesia Dipermalukan Thailand, Tagar Simon Out Ramai di Twitter

Sidrap United disebut sebagai tim peserta yang paling banyak membawa pemain Liga Super Indonesia seperti Markus Haris Maulana, Agung Prasetyo, Ponaryo Astaman, Terens Puhiri, Victor Pae, Otavio Dutra, Makan Konate, Firman Utina, Abdul Rahman, dan Boaz Salossa.

Selain sebagai kompetisi sepak bola, Habibie Cup juga menjadi rujukan bagi para pesepak bola untuk mencari tambahan penghasilan dan menjaga kebugaran.

Hal itu dikarenakan banyak pesepak bola yang kembali membela klub amatir karena Piala Presiden 2015 berakhir.



Source : kompas
Penulis : Aziz Gancar Widyamukti
Editor : Aziz Gancar Widyamukti
Video Pilihan