"Saya ada di kursi depan. Di sebelah kiri pelatih. (Tiba-tiba dilempar batu) Jebret. Mobil sempat berhenti," ujar Umuh kepada awak media Hotel Harris Sentul City, Bogor, Sabtu (14/9/2019), sebagaimana dilansir dari Tribun Jabar.
Selain dari samping, lemparan batu juga berasal dari atas bus.
"Instruksi dari keamanan suruh maju terus, jadi ya kami maju. Kalau kami berhenti takutnya makin parah. Lemparan juga dari atas," katanya.
Pihak keamanan sejatinya sudah melakukan pencegahan agar insiden tersebut tak terjadi.
"Dari kepolisian juga sempat menawarkan pakai barakuda atau rantis karena kami tertahan lama di dalam stadion," ujar pria yang akrab disapa Wak Haji itu.
"Tapi saya bilang enggaklah, saya yakin tidak akan ada masalah karena Bogor sama Bandung itu aman, tunggu saja sampai reda situasi di stadion. Saya tidak menyalahkan dari kepolisian," kata Umuh.
Umuh lantas menduga jika pelemparan itu memang dilakukan oknum tak bertanggung jawab.
Meski begitu, Umuh menghimbau agar pendukung Persib Bandung, Bobotoh tidak perlu membalas insiden tersebut.
Pasalnya, Umuh tidak mau ada korban lagi yang berjatuhan.
"Yang saya harapkan jangan sampai saling membalas, biar mereka jadi malu kalau tidak dibalas. Secara manusiawi kalau dipikir balas dendam juga tidak akan ada akhir dan hasilnya, yang jadi koban pasti pemain lagi," ujar Umuh.
Sementara itu, pelaku pelemparan bus Persib Bandung hingga saat ini belum diketahui dan masih dalam penyelidikan.
"Soal pelakuknya sampai saat ini saya belum mendapat kabar. Ini harus dilaporkan, PSSI harus tahu juga. Ini kan ada visumnya," kata Umuh.
Source | : | BolaSport.com,Tribun Jabar |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |