Awas! Depresi dalam Waktu Lama Bisa Merusak Kesehatan Sel Otak

Fauzi Handoko Arif Minggu, 29 September 2019 | 18:09 WIB
ilustrasi depresi ()

BolaStylo.com - Ternyata masalah depresi tidak hanya berdampak negatif pada masalah kesehatan mental, melainkan juga menyerang otak penderitanya.

Pengidap depresi bisa menimpa siapa pun tak peduli anak-anak hingga dewasa.

Bahkan permasalahan faktor keturunan dari seseorang yang mengindap depresi juga dapat menularkan kondisi medis tersebut.

Seperti diketahui gejala depresi bukan seperti mengalami rasa sedih seperti biasanya yang dapat hilang seiring jalannya waktu.

Untuk menyembuhkan depresi harus membutuhkan ahli kesehatan mental atau psikolog yang konsen pada bidang itu karena berbeda dari rasa sedih biasa.

Baca Juga: Gara-gara Ganda Putra Indonesia, Duo Menara China Alami Kesialan Sebanyak 6 Kali Tahun Ini

Apabila depresi dibiarkan terus mengindap pada seseorang, maka lama kelamaan ini akan merusak fungsi otak terganggu dan merusak jaringan di otak.

Dikutip BolaStylo.com dari alodokter, depresi perlu diobati dengan tepat agar otak tidak menimbulkan berbagai masalah seperti salah satunya ukuran otak yang menyusut.

Berbagai penelitian menyebutkan bahwa depresi bisa membuat ukuran otak pada area tertentu menyusut.

Area otak yang terkena dampak seperti hipokampus yang memiliki tugas menyimpan memori.

Selain hipokampus ada bagian otak thalamus yang memiliki tugas untuk menyampaikan dan memproses informasi pada saraf tubuh dan otak yang mengatur gerakan dan sensorik.

Baca Juga: Tak Kunjung Dinikahi, Georgina Rodriguez Beberkan Sosok Cristiano Ronaldo di Matanya

Kemudian bagian otak depan juga akan menyempit apabila terlarut lama mengalami depresi karena mengatur kontrol fungsi kognitif seperti masalah ekspresi, pengendalian emosional, memori, bahasa, proses berpikir, dan pemecah masalah.

Selain masalah diatas, depresi akan membuat terbatasnya pasokan oksigen yang menyalur ke otak.

Kekurangan jumlah oksigen pada tubuh akan mendekati ke otak setelah merusak jaringan dan sel di tubuh.

Hal ini disebabkan oleh peradangan pada otak dan kurang lancarnya aliran darah di otak akibat depresi.

Baca Juga: Link Live Streaming Bali United Vs Kalteng Putra Liga 1 2019 - Misi Khusus I Gede Sukadana!

Terakhir yang lebih parah dari depresi yaitu membuat otak penuaan dini ketika mengalami kondisi medis tertentu terlalu lama. 

Depresi yang terlalu lama dapat menyebabkan peradangan, kerusakan jaringan otak, dan menghambat kemampuan otak untuk memperbaiki sel otak yang rusak.

Hal itulah yang menyebabkan otak lebih cepat menua sehingga dapat menjadikan pikun.

Baca Juga: Klasemen Gelar Juara BWF World Tour Usai Korea Open 2019 - China Makin Kokoh di Puncak, Indonesia Setia Tempati Posisi Ini

Baca Juga: Akui Salah Melakukan Tekel Fatal, Boaz Solossa Ungkap Permintaan Maaf!



Source : alodokter.com
Penulis : Fauzi Handoko Arif
Editor : Eko Isdiyanto
Video Pilihan