Mirisnya, para tahanan ini dijadikan sebagai alat pertahanan alias tameng dari serangan para tentara Amerika Serikat.
Baca Juga: Kento Momota Akui Ingin Terus Jadi Rival Sengit Anthony Sinisuka Ginting Karena Alasan Ini
Muhammad Ali yang pada waktu itu telah pensiun dari dunia tinju turun tangan dengan melakukan diplomasi.
Pada tahun yang sama, Ali memutuskan untuk berkunjung di negara tersebut di bulan Agustus.
Ketika bertemu dengan Saddam Hussein, Ali mengucapkan salam 'Assalamualaikum' kepada sang presiden.
Di hadapan Saddam Hussein, The Greatest berpendapat bahwa kejadian ini merupakan kesalahan dari negara-negara barat yang memblokade ekonomi Irak.
Baca Juga: Link Live Streaming Liga Champions - Tottenham vs Muenchen, Kovac : Akan Jadi Pertandingan Top!
Namun tak sampai disitu, Muhammad Ali sesumbar tidak akan pernah meninggalkan Irak jika para sandera dari negaranya tidak diizinkan pulang oleh Saddam Hussein.
Melihat ketulusan dan kegigihan Ali, dengan menyebut nama asli sang mantan petinju iti, Saddam Hussein pun berjanji memperbolehkan sejumlah warga Amerika Serikat di bebaskan.
"Saya tidak akan membiarkan Tuan Clay pergi tanpa membawa sejumlah warga negara Amerika Serikat," ucap Saddam Hussein.
Kharisma yang dimiliki oleh Ali membuatnya berhasil membujuk Saddam Husein yang secara terbuka mengabaikan perintah PBB dan Pemerintah Amerika Serikat.
Baca Juga: Live Streaming Real Madrid vs Club Brugge - Ajang Pembuktian Eden Hazard!
Sebelumnya PBB dan pemerintah AS meminta Irak untuk segera membebaskan para tahanan yang telah empat bulan ditangkap.
Mantan petinju legendaris bernama asli Cassius Marcellus Clay Jr pun sukses membawa lebih dari 10 orang warga AS kembali pulang ke negaranya.
Source | : | berbagai sumber |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |