Revolusi Red Bull, dari Minuman Hingga Rumor Menuju Inggris

Mutiara Kurnia Gusti Jumat, 4 Oktober 2019 | 15:30 WIB
Sebastian Vettel merayakan gelar juara dunia pertamanya bersama petinggi tim Red Bull di F1 Abu Dhabi 2010 (ausmotive.com)

 

BolaStylo.com - Red Bull Salzburg memang tengah mencuri perhatian masyarakat dunia setelah peforma apiknya kontra Liverpool pada lanjutan Liga Champions, Rabu (2/10/2019).

Namun kali ini, kita akan membahas soal Red Bull yang menjadi sponsor utama juara Bundesliga Austria tersebut.

Seperti diketahui, Red Bull merupakan salah satu brand minuman energi ternama asal Austria.

Minuman ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1987, tepatnya 1 April.

Sekarang ini, setelah 32 tahun berdiri, Red Bull menjadi minuman olahraga yang mencangkup segalanya.

Pembalap KTM Red Bull, Pol Espargaro merasa bangga berhasil meraih posisi kedua pada kualfikasi MotoGP San Marino 2019

Baca Juga: Penyebab RB Salzburg Moncer di Anfield, Virgil van Dijk Targetnya!

Dikutip dari Daily Mail, Red Bull memegang 15 titel olahraga, termasuk Formula One dan MotoGP.

Yang menarik, Red Bull memegang kendali penuh terhadap beberapa klub besar sepak bola dunia.

Seperti New York red Bulls (2006), Red Bull Brazil (2007), Red Bull Leipzig (2009), FC Lieferig (2011), dan juga yang baru saja merepotkan Liverpool di UCL, Red Bull Salzburg (2005).

Perlahan namun pasti, Red Bull menjadi identik dengan semua olahraga.

Perlu diingat Red Bull adalah milik Dietrich Mateschitz, yang juga pemilik Manchester City, memiliki waralaba MLS di New York City FC, klub Australia Melbourne City FC, menjalankan investasi di klub Spanyol Girona dan juga investasi lainnya.

Tapi, tidak ada yang mengalahkan kekejaman Red Bull dalam proses komersialisasi.

Pertama kali perpindahan mereka ke sepak bola menghadirkan banyak kontroversi.

Para pemain Red Bull Salzburg merayakan gol mereka ke gawang Lazio dalam partai Liga Europa di Salzb

Mengambil alih klub Austria Salzburg untuk pertama kali pada 2005, Red Bull langsung melakukan pergantian nama klub menjadi Red Bull Salzburg yang berimbas pada perubahan dalam manajemen dan staff.

Selain itu, Red Bull juga mengganti skema warna jersey menjadi putih merah, yang hingga saat ini digunakan oleh semua klub Red Bull.

Ini menghilangkan citra sebelumnya dari Salzburg yang sebelumnya bewarna ungu.

Banyak desas-desus Red Bull ingin membentangkan sayapnya di sepak bola Inggris.

Itu tidak sepenuhnya mustahil, karena sebelumnya mereka sudah mengadakan pembicaraan dengan Leeds United pada 2013 mengenai kesepakatan sponsor.

Namun, hal tersebut gagal lantaran ketidaksetujuan dari penggemar.

Baca Juga: Detik-detik Marc Marquez Crash Hingga Membuat Roda Belakang Motornya Lepas!

Andrew Sparkes, yang saat ini menjadi pelatih kiper di Southampton, menjadi saksi utama Red Bull dalam perjalanannya selama 7 tahun sejak 2005-2012.

Andrew Sparkes saat Menjalani Latihan Bersama Southampton

Diungkapkan pada Sportsmail, bagaimana perkembangan merek minuman ini memang sangat luar biasa.

"Inggris memiliki tradisi dan sejarah yang lebih banyak, jadi mungkin ini tidak tepat untuk Red Bull," tutur Sparkes.

"Red Bull tidak ingin mensponsori baju, tidak ingin hanya logo saja yang ada. Mereka ingin mengendalikan semuanya secara keseluruhan,"

"Namun, semua terserah mengenai apa yang akan mereka pilih kedepannya," tambah pelatih 34 tahun tersebut.

 





Source : Daily Mail
Penulis : Mutiara Kurnia Gusti
Editor : Ananda Lathifah Rozalina
Video Pilihan