Ia sukses mempertahankan tiga gelar juara dunia selama tiga tahun berturut-turut di level junior.
Kunlavut tercatat menjuarai Kejuaraan Dunia Junior tahun 2017, 2018 dan 2019.
Prestasi tersebut seolah mengulang prestasi gemilang Ratchanok Intanon yang juga mencetak hat-trick gelar di level junior.
Jika berhasil bertransisi dengan baik ke level senior, Kunlavut tampaknya akan menjadi ancaman dan saingan baru bagi para tunggal putra dunia termasuk wakil Indonesia, Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting.
Mengakhiri tahun terakhirnya di level junior dengan gemilang, Kunlavut pun merasa bangga namun juga mengaku merasakan bantak tekanan.
"Saya merasa sangat bangga bisa menyamai rekor Ratchanok di junior, tapi dia bisa melakukan lebih baik di level senior," tutur Kunlavut.
"Ini adalah tahun terakhir saya di junior dan ada banyak tekanan pada saya. Saya memiliki beberapa fase yang baik dalam pertandingan dan beberapa yang tidak terlalu bagus, tapi saya bisa mengendalikannya secara keseluruhan. Saya hanya mengikuti gaya saya sendiri. Ini adalah langkah lain bagi saya," tambahnya.
Kunlavut tampaknya akan mulai terjun ke persaingan level senior tahun depan, mampukah ia bertahan dan berprestasi seperti Ratchanok? waktu yang akan menjawabnya.
Baca Juga: Gara-gara Pertengkaran Para Istri, Dua Pemain Inggris Ini Kini Tak Akur