Soal Bermain untuk Persija, Marko Simic: Setiap Klub Besar Butuh Bambang Pamungkas!

Eko Isdiyanto Selasa, 5 November 2019 | 20:46 WIB
Dua penyerang Persija Jakarta, Bambang Pamungkas dan Marko Simic. (instagram.com/markosimic_77)

Ketika kita bermain untuk orang-orang yang kita cintai, maka hal-hal baik akan datang."

Pernyataan tersebut kemudian kembali diunggah oleh salah satu fan Persija Jakarta melalui akun Instagram pribadi @irlan.alarancia.

Baca Juga: Penyebab Carolina Marin Memilih Mundur dari Fuzhou China Open 2019

Dalam unggahannya, ia meminta Bambang Pamungkas agar segera meninggalkan Persija jika tidak sanggup bermain untuk Macan Kemayoran.

Bambang pun sudah memberikan klarifikasi dengan menyebut banyak fan Persija yang menyalahartikan pernyataannya itu.

Bambang Pamungkas telah mencetak 200 gol untuk Persija Jakarta setelah membobol gawang Borneo FC, Sabtu (29/6/2019).

Menyusul hal itu, banyak pemain Persija Jakarta yang memberikan dukungan bagi Bambang Pamungkas.

Salah satunya dari penyerang Macan Kemayoran asal Kroasia, Marko Simic.

Baca Juga: Bukti Ampuhnya Minions! Pulangkan Wakil Malaysia dalam Kondisi Tidak Fit

Melalui sebuah tulisan yang diunggah pada akun Instagram pribadi, Simic menyebut Bambang Pamungkas adalah inspirasinya.

Ia pun mengklaim banyak pemain sepak bola yang menginginkan bermain untuk klub besar, kecuali Bambang Pamungkas.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by MARKO SIMIC (@markosimic_77) on

Bagi Simic, setiap klub besar itulah yang justru membutuhkan sosok Bambang Pamungkas.

Berikut klarifikasi Bambang Pamungkas yang ditulis pada laman pribadinya.

Baca Juga: Sebelum Tersingkir, Ginting Sempat Cari Resep Kalahkan NG Ka Long Angus

"Mulai dari mana ya kira-kira jelasinnya? Hmmm begini saja, saya akan coba menggunakan analogi agar lebih mudah. Jika saja semua pemain Persija itu kecintaan kepada klub ini berada satu level dengan Ismed Sofyan, maka semua menjadi jauh lebih mudah. Cukup ngomong, "Bermainlah untuk lambang Monas di dadamu", selesai perkara.

Persoalannya level kecintaan setiap pemain kepada klub kan tidak sama. Pemain yang baru datang tiga, dua, atau bahkan baru menjalani tahun pertama di Persija, tidak mungkin disamakan dengan Ismed Sofyan yang sudah lebih dari satu dekade di Persija. Realita demikian, tidak bisa dipaksakan, sayangnya ini sering kali luput dari pemahaman kita.

Oleh karena itu, ketika berbicara kepada mereka saya harus mencari sebuah perumpamaan, yang di mana secara emosional kira-kira semua pemain berada di level yang sama. Maka saya pun memilih kata “keluarga”. Mengapa? karena secara naluri, manusia akan rela melakukan apa saja jika sudah berkaitan dengan keluarga.

Kecintan setiap pemain terhadap sebuah klub bisa jadi tak sama, namun kecintaan (rasa memiliki) mereka terhadap keluarga saya, yakin tidak jauh beda. Jadi bisa dibayangkan, jika semua pemain Persija Jakarta bermain untuk keluarga mereka, seolah-olah jika mereka kalah maka keluarga mereka akan terancam, dan berpotensi tersakiti. Apa yang kira-kira akan mereka lakukan?

Jadi ini bukan tentang rasa memiliki, atau tidak memiliki Persija Jakarta. Ini tentang bagaimana “menyentuh” sisi emosional terdalam pemain, agar mampu mengeluarkan kemampuan terbaiknya, dan melakukan apa saja yang perlu dilakukan di atas lapangan. Karena sekali lagi, faktanya kecintaan setiap pemain terhadap Persija memang levelnya tidak sama.

Ini penting saya utarakan, supaya kita dapat memahami kalimat, “Jangan bermain untuk Persija, tapi bermainlah untuk keluarga kalian”, tersebut dengan lebih mendalam. "

Baca Juga: Fuzhou China Open 2019 - Video Aksi Kevin Sanjaya yang Bikin Penonton Bersorak Kagum!



Source : bolastylo.bolasport.com
Penulis : Eko Isdiyanto
Editor : Eko Isdiyanto
Video Pilihan