Solusi Susy Susanti untuk Sektor Putri Agar Tak Tampil Mengecewakan

Fauzi Handoko Arif Jumat, 8 November 2019 | 15:18 WIB
Susy Susanti (MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH)

BolaStylo.com - Legenda bulu tangkis Indonesia, Susy Susanti angkat bicara setelah kegagalan sektor putri dalam turnamen Fuzhou China Open 2019.

Susy Susanti menyoroti kegagalan perwakilan Indonesia di Fuzhou China Open 2019 khususnya di nomor tunggal dan ganda putri.

Fuzhou China Open 2019 saat ini digelar di Haixia Olympic Sports Center pada 5-11 November 2019.

Fitriani dan Gregoria Mariska Tunjung menjadi perwakilan nomor tunggal putri di Fuzhou Open 2019.

Baca Juga: Hasil Fuzhou China Open 2019 - Duo Menara China Gagal Bertemu Minions Setelah Ditumbangkan Wakil India

Ekspresi pemain tunggal putri Indonesia, Fitriani, pada babak pertama French Open 2019 di Paris, Prancis, Rabu (23/10/2019).

Dari kedua pebulu tangkis ini, hanya Fitriani yang berhasil mempersembahkan gelar juara untuk indonesia di tahun 2019.

Fitriani pada awal tahun sukses menyumbangkan gelar untuk Indonesia pada turnamen Thailand Masters 2019.

Berbanding terbalik dengan Gregoria Mariska Tunjung yang belum sekalipun memenangkan gelar selama 2019.

Prestasi terbaik pebulu tangkis berusia 20 tahun itu hanya berhasil melangkah sampai babak perempat final.

Baca Juga: PSSI Jadi Alasan Kuat Suporter Boikot Laga Timnas U-19 Indonesia

Hasil itu diraih Gregoria pada tiga kejuaraan, yakni Taiwan Open 2019, Korea Open 2019, dan New Zealand Open 2019.

Sementara itu pada sektor ganda putri yang mengandalkan Greysia Polli/Apriyani Rahayu juga gagal di Fuzhou China Open 2019.

Greysia Polli/Apriyani Rahayu gagal melangkah ke babak kedua setelah dikalahkan dari Chow Mei Kuan/Lee Meng Yean asal Malaysia.

Sedangkan Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta juga mengalami hal serupa seperti dua seniornya.

Baca Juga: Crisitano Ronaldo Menginspirasi Pemain Juventus Lewat Hal Tak Terduga

Pasangan ganda putri bulu tangkis Indonesia, Greysia Polli (kanan) dan Apriyani Rahayu, dalam jumpa

Sering tampil tak sesuai harapan membuat Susy Susanti yang menjabat Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI ini memiliki solusi untuk mengatasi masalah sektor putri.

Salah satu hal yang akan dilakukan PBSI guna memperbaiki sektor putri adalah dengan mengirimkan pemain khususnya tunggal putri ke turnamen level 100 maupun 300.

Hal itu dilakukan untuk meningkatkan konsistensi atlet untuk membiasakan bersaing.

"Kita pernah juara di level 300, tetapi saat ini memang kita ikut yang 750 sampai 1.000. Secara kelas sebetulnya masih agak tinggi ya," kata Susy dilansir BolaStylo.com dari Kompas.com.

Baca Juga: Crisitano Ronaldo Alami 3 Kesialan Ini Usai Golnya 'Dicuri' oleh Ramsey

"Pada saat kita masuk ke level 1.000 otomatis kita akan berhadapan dengan pemain unggulan semua," katanya melanjutkan.

Mantan peraih medali emas Olimpiade 1992 Barcelona ini akan membuat PBSI bekerja keras untuk mengembangkan potensi di sektor putri.

"Iya, jadi untuk tunggal putri dan ganda putri, kami tentunya masih harus kerja keras, karena memang minimnya bibit dan prestasi juga belum konsisten," ujar Susy.

Kendati demikian istri Alan Budikusuma ini juga mengaku sampai saat ini atlet putri belum mampu bersaing di level 1.000.

Baca Juga: Fuzhou China Open 2019 - Penampakan Kaki Melepuh Shi Yuqi Usai Memilih Mundur di Babak Kedua

Susy menambahkan bahwa seluruh pelatih putri beserta jajaran PBSI harus lebih mengatur strategi dan melakukan evaluasi.

Selain memilih pertandingan yang lebih kecil levelnya, Susy mengatakan PBSI juga harus melakukan cara untuk mematangkan pemain putri untuk siap bersaing.

"Kita kemarin main di level 100, harus konsisten dulu juara di 100, baru naik ke level 300, juara dulu, begitu seterusnya," jelas Susy.

"Kalau dia memang bisa ke level 1.000 ya oke. Kita harus hitung untung ruginya.

"Kalau di level 1.000 sampai babak kedua itu sama saja seperti masuk semifinal atau juara di level 300," katanya menambahkan.

Baca Juga: Hasil Fuzhou China Open 2019 - Menang Dua Gim Langsung, Marcus/Kevin Melaju ke Semifinal

Ketika ditanya mengenai perihal turunnya level pertandingan untuk sektor putri, perempuan berusia 48 tahun ini merasa tak masalah.

"Saya rasa tidak masalah karena alangkah baiknya seorang atlet itu berprestasi step by step (langkah demi langkah)," ucap Susy.

Di sisi lain setelah mengikuti Fuzhou China Open 2019, Fitriani dan Gregoria belum terlihat di daftar akan mengikuti perlombaan kembali di turnamen BWF. 

Sementara Greysia/Apriyani akan dijadwalkan bertanding pada Hong Kong Open 2019, 12-17 November 2019. 

Artikel ini telah tayang pada Kompas dengan judul PBSI Harus Terus Kerja Keras untuk Perbaiki Sektor Putri

Baca Juga: Sejarah Mencatat Perubahan Perilaku Cristiano Ronaldo dari 9 Tahun Lalu

 

 



Source : Kompas.com
Penulis : Fauzi Handoko Arif
Editor : Eko Isdiyanto
Video Pilihan