Menurut laporan Tribun Kaltim yang dilansir BolaStylo.com, Lelhy merupakan yang berjasa bagi Spaso.
Ia setia mendampingi Spaso ketika melewati masa-masa sulit di skuad Maung Bandung.
Baca Juga: Sempat Masuk ICU, Begini Proses Meninggalnya Lelhy Spasojevic
Kala itu kedatangan Spaso di Persib bertepatan dengan sanksi FIFA untuk Indonesia.
Sanksi FIFA saat itu adalah buntut dari perseteruan antara PSSI dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
FIFA memberi sanksi karena menilai pemerintah Indonesia sudah melakukan intervensi terhadap sepakbola di Tanah Air.
Kondisi itu membuat para pesepak bola terkena dampaknya, tak terkecuali Spaso yang baru tampil dalam dua laga bersama Persib.
Ia "kehilangan" pekerjaan karena kompetisi terhenti pada awal Mei 2015, dan Persib dibubarkan pada awal Juli 2015.
Meski demikian, Spaso beserta anak dan istrinya memilih untuk bertahan di Bandung.
Pada masa-masa sulit itu, Lelhy berperan besar sebagai tulang punggung untuk keluarga Spaso.
Ia kemudian dengan merintis usaha penjualan pakaian bayi.
Hal itu dilakukan Lelhy lantaran keluarganya tak memiliki pemasukan lain dan bertahan dari tabungan gaji Spaso selama lima tahun berkarier di Indonesia.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo dan Georgina Rodriguez Menikah Diam-diam di Maroko!
Peran Lelhy tak hanya itu saja, ia juga menjadi guru terbaik bagi Spaso.
Berkat Lelhy, pemain asal Montenegro itu menjadi pemain asing paling fasih berbicara menggunakan Bahasa Indonesia di Persib.
"Untuk mengerti Bahasa Indonesia,saya tidak harus belajar kursus Bahasa Indonesia," ujar Spaso kala itu.
| Source | : | Tribun kaltim |
| Penulis | : | Aziz Gancar Widyamukti |
| Editor | : | Aziz Gancar Widyamukti |