BolaStylo.com - Kasus pengeroyokan fans timnas Indonesia oleh suporter Malaysia kini telah memunculkan kronologi versi korban.
Perselisihan antar suporter mewarnai panasnya persaingan timnas Indonesia dan Malaysia di Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Timnas Indonesia dan Malaysia baru saja bertemu dalam laga lanjutan kualifikasi di Stadion Nasional Bukit Jalil, Selasa (19/11/2019).
Pada laga tersebut, Malaysia unggul 2-0 atas Indonesia memalui brace Muhammad Safawi bin Rasid (30' dan 73').
Namun demikian, kemenangan Malaysia ternoda karena ulah para suporternya.
Pasalnya, suporter tim tuan rumah melakukan pengeroyokan terhadap fans timnas Indonesia yang hadir langsung di Malaysia.
Salah seorang yang mengaku menjadi korban mencoba menjelaskan kronologi pengeroyokan tersebut.
Baca Juga: PSSI Kecam Aksi Pengeroyokan Suporter Indonesia oleh Fans Malaysia
Korban menceritakan detail kronologi kejadian melalui akun Twitter fans Semen Padang, @spartacks_spfc.
Berdasarkan penjelasan versi korban, pengeroyokan itu terjadi satu hari sebelum laga Malaysia vs timnas Indonesia bergulir.
Saat itu korban baru saja makan malam di Jalan Alor bersama rekan-rekanya sekitar pukul 02.00 dini hari.
Berikut kronologis kejadian pengeroyokan supporter Indonesia di Malaysia oleh oknum casual malaysia berdasarkan pengakuan korban. UTAS
— SPARTACKS (@spartacks_spfc) November 21, 2019
Mereka kemudian berjalan menuju sebuah restoran cepat saji yang terletak di kawasan Bukit Bintang.
Setelah tiba di lokasi, korban dan seorang bernama Fuad mulai berpisah dengan rombongan lain karena berbeda tempat menginap.
Korban bersama Fuad menginap di Hotel D'Majestic di Jalan Padu, sedangkan rombongan lain bermalam di hotel di kawasan Bukit Bintang.
Baca Juga: Kalah dari China, Indonesia Jumpa Malaysia di Semifinal ASFC 2019
Keduanya lantas memesan taksi online untuk kembali ke hotel tempat mereka menginap.
Namun, ada kejanggalan saat keduanya menunggu kedatangan taksi online.
Taksi yang mereka pesan justru tidak segera menjemput dan hanya berputar-putar di lokasi yang sama.
Baca Juga: Jadwal Indonesia Vs Malaysia di Semifinal ASFC 2019 - Misi Balas Dendam!
Padahal, kata korban, letak taksi tersebut berada tak jauh dari lokasi mereka memesan.
Setelah menunggu lama, taksi online yang mereka pesan akhirnya tiba di lokasi penjemputan.
Namun, tiba-tiba saja ada segerombolan orang berbahasa Melayu yang mencegat mereka.
Setelah itu kita dinterogasi. Mereka juga menyuruh kita berbahasa Melayu. Karena tidak bisa, kami diseret dan sepertinya akan dibawa ke suatu tempat. Tapi kami menolak, dan ketika menolak itu lah kami mulai dihajar.
— SPARTACKS (@spartacks_spfc) November 21, 2019
Mereka memaksa korban dan Fuad yang sudah masuk ke mobil untuk turun.
Korban mengaku sempat diinterogasi dan diminta untuk berbicara menggunakan bahasa Melayu.
Tak hanya itu, gerombolan orang itu juga menyeret korban untuk dibawa ke suatu tempat.
Baca Juga: Aksi Lempar Flare di Laga Malaysia Vs Timnas Indonesia Disorot Media Asing
Akan tetapi, korban menolak mengikuti. Penolakan dari korban itu pun membuat gerombolan orang berbahasa Melayu itu melakukan tindak kekerasan.
Mereka mengeroyok, menendang, dan menyeret korban serta merampas tas milik Fuad.
Beruntungnya kedua korban pengeroyokan itu bisa menyelamatkan diri ke tempat rekannya menginap di Hotel Sungai Wang.
Baca Juga: Menpora Malaysia Minta Polisi Usut Kasus Pengeroyokan Suporter Indonesia
Korban akhirnya mendapat pertolongan dari suporter timnas Indonesia yang lain dan dua orang fans Johor.
Mereka kemudian diantar ke rumah sakit dan membuat laporan ke kantor polisi setempat.
Berdasarkan pengakuan korban, Menpora Malaysia Syed Saddiq sudah meminta polisi untuk mengusut tuntas kasus ini.
Selain itu, ia juga meminta kepada suporter timnas Indonesia lainnya untuk tidak terpancing emosi atas kejadin ini.
Source | : | |
Penulis | : | Aziz Gancar Widyamukti |
Editor | : | Aziz Gancar Widyamukti |