BolaStylo.com - Pelayanan panitia penyelenggara SEA Games 2019 yang tak memuaskan, mendapat sorotan tajam dari para pelatih.
Kesiapan Filipina sebagai tuan rumah SEA Games 2019 langsung mendapat kritik tajam sejak acara belum resmi dibuka.
Sebelumnya, sejumlah negara diketahui menjadi korban kelalaian dari panitia pelaksana SEA Games 2019 di Filipina.
Kamboja, Myanmar, dan Timor Leste dilaporkan sebagai tim yang menjadi korban kurang rapihnya kinerja panitia SEA Games 2019.
Baca Juga: SEA Games 2019 - Thailand Keluhkan Kacaunya Penyediaan Makanan dan Minuman
Pelatih dari ketiga negara itu pun kompak membahas bobroknya pelayanan panitia pesta olahraga multievent terbesar se-Asia Tenggara tersebut.
Hal itu disampaikan para pelatih dalam konferensi pers pra-pertandingan grup A pada Minggu (24/11/2019).
Pelatih Timor Leste, Fabiano Flora berharap insiden ini tidak akan terjadi lagi di masa yang akan datang.
Baca Juga: Jadwal Terbaru SEA Games 2019 Grup B Setelah Alami Perubahan
Sebelumnya, Timor Leste sempat terlantar di bandara di Manila.
Menurut akun Facebook ASEAN Football News, timnas Timor Leste sejatinya sudah tiba di bandara pada pukul 05.00 waktu setempat.
Namun, mereka harus menunggu hampir tiga jam lamanya untuk menanti bus jemputan yang akan membawa tim ke hotel.
Setelah bus jemputan tiba, timnas Timor Leste justru diantar ke hotel yang salah.
"Kemarin kami mengalami beberapa masalah di bandara, dan di hotel. Saya harap tak ada kejadian seperti ini lagi di masa depan. Kami hanya fokus pada pertandingan kali ini," ujar Fabiano Flora dikutip BolaStylo.com dari Philstar.
Pernyataan yang tak jauh berbeda juga disampaikan oleh pelatih timnas U-22 Myanmar, Velizar Popov.
Baca Juga: SEA Games 2019 - Klarifikasi Pihak Hotel soal Pemain yang Terlantar hingga Tidur di Lantai
Mereka juga sempat mengeluh soal bus penjemputan yang dinilai tidak layak untuk event sekelas SEA Games.
"Saya pikir citra turnamen ini tidak baik saat kita membicarakan hal-hal seperti ini di konferensi pers. Kami mengalami beberapa kendala saat kedatangan, namun saya tak mau membahasnya lebih rinci karena ini tak penting," kata Velizar Popov.
Namun demikian, insiden ini tak sepenuhnya mendapat respons negatif dari para pelatih.
Juru taktik timnas U-22 Kamboja, Felix Dalmas memilih untuk mengambil nilai positif semua insiden yang mereka alami.
"Semua sudah terjadi. Kami harus menunggu beberapa jam untuk dijemput, bukan hal ideal. Kami mencoba menerimanya dan mengambil nilai positif. Para pemain menanggapinya dengan penuh semangat, sangat baik," tuturnya.
Skuad Kamboja sendiri juga mengalami nasib apes setelah mereka tiba di Filipina.
Pasukan Felix Dalmas harus tidur di lantai karena kamar di hotel tempat mereka menginap belum disiapkan oleh panitia penyelenggara.
Source | : | Philstar |
Penulis | : | Aziz Gancar Widyamukti |
Editor | : | Aziz Gancar Widyamukti |