Sebenarnya Emery sukses mengantarkan Arsenal menjadi finalis Liga Eropa 2018-2019.
Namun, timnya harus merelakan trofi juara untuk Chelsea usai takluk pada babak normal dengan skor 4-1.
Baca Juga: Magnus Eriksson, Pemain Seharga Rp 19 Miliar yang Dirumorkan ke Persebaya
Di awal musim 2019-2020, The Gunners hanya mampu meraup empat kemenangan dari 13 pertandingan yang sudah dilakoni.
Pelatih kebangsaan Spanyol tersebut menuturkan bahwa ketika seorang pelatih tidak menang, dia menderita.
Dan ketika dia tidak memenangkan dua, tiga, empat pertandingan, dia akan frustasi.
Dalam situasi seperti ini, setiap pelatih di seluruh negara, menurutnya pasti menjadi sasaran untuk disalahkan.
Baca Juga: Andik Vermansah Disodori Tawaran Klub Malaysia Usai Pamit dari Madura United
"Pertandingan melawan Sheffield United sempat menjadi titik balik," katanya.
"Dalam satu bulan semuanya rusak dan kami tidak mampu memenangkan pertandingan dalam tujuh pertandingan. Ketegangan yang didasarkan pada pertanyaan yang kami tanyakan tentang 'apa yang terjadi pada kami?' Seperti bola bergulir yang semakin besar,"
"Pelatih adalah orang pertama yang menjadi sorotan, saya telah menjalani ini di klub lain, tetapi saya telah berhasil menaklukkannya dengan membuat tim kembali ke jalurnya," jelas Emery.
Baca Juga: Bali United Diperkirakan Rogoh Kocek Miliaran Rupiah untuk Rekrut 3 Pemain
"Tapi kenyataannya bulan itu di Arsenal sangat buruk,"
"Dan bahwa saya tidak melihat tim yang saya bayangkan di lapangan yang akhirnya membuat saya tidak bisa mengidentifikasikan apa yang saya cari, itulah biang masalahnya," pungkasnya menambahkan.
Baca Juga: Bali United Dihadapkan Jalan Terjal Jika Ingin Rekrut Evan Dimas
Source | : | bolastylo.bolasport.com |
Penulis | : | Mutiara Kurnia Gusti |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |