Gomez mengaku sudah melupakan hal tersebut karena tahu betul jika itu hanya kesalahan satu orang.
"Saya sudah melupakannya. Itu adalah ulah salah satu oknum, itu hanya kesalahan satu orang," kata Gomez sebagaimana dilansir dari Kompas.com.
Meski sudah melupakannya, Gomez berharap ada edukasi untuk suporter.
"Saya berharap adanya pendidikan suporter sehingga oknum tersebut bisa lebih mengerti situasi, tidak hanya ketika ada saya, tetapi juga kepada pelatih-pelatih lainnya," katanya.
Pasalnya, Gomez merasa jika supoter adalah pemain ke-12 yang membantu mendukung tim.
Sehingga ia berharap sikap anarkis di dunia sepak bola Indonesia sebisa mungkin dihindari agar tak berdampak buruk pada para pemain.
"Edukasi suporter sangatlah penting, kejadian-kejadian seperti itu tidak baik untuk pemain muda," katanya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |