BolaStylo.com - Pihak Persebaya Surabaya mengangkat permasalahan aturan penggunaan flare saat pertandingan dalam Kongres PSSI di Bali.
PSSI telah menggelar Kongres Biasa di Hotel Discovery Kartika Plaza, Kuta, Bali, Sabtu (25/1/2020).
Hasil kongres tersebut, kompetisi Liga 1 2020 akan mulai bergulir pada 29 Februari 2020.
Jelang bergulirnya kompetisi 2020, tim runner-up Liga 1 2019, Persebaya Surabaya mengangkat masalah aturan penggunaan flare saat pertandingan.
Sekretaris Persebaya, Ram Surahman meminta ada aturan yang jelas tentang pembolehan waktu menyalakan flare setelah pertandingan.
Baca Juga: Besok, PSS Sleman Bakal Kedatangan Pemain Asing Eks PSM Makassar
"Memang menyalakan flare itu jelas salah jika pertandingan masih berlangsung," ungkap Ram dilansir BolaStylo.com dari Tribun Surabaya.
"Jadi (kami minta aturan yang jelas) menit ke berapa setelah pertandingan supaya tidak terkena denda."
Sam mengungkapkan suaranya lantaran Bajul Ijo pernah terkena denda karena menyalakan flare padahal pertandingan telah berakhir.
Ia mengaku kesal ketika peluit terakhir berbunyi kemudian Bonek menyalakan flare, namun pihaknya tetap mendapatkan denda.
Baca Juga: PSSI Tegaskan Jadwal Liga 1 2020 Digelar pasa 29 Februari 2020
"Selama ini setiap MCM (Rapat koordinasi pertandingan) tidak ada pembahasan soal ini, lalu kami tetap kena denda gara-gara flare padahal laga sudah selesai," imbuhnya.
Dengan usulan ini, Ram berharap ada Regulasi yang mendetail mengenai aturan menyalakan flare seusai laga berakhir.
Ia juga mengusulkan aturan itu dapat dibahas saat persiapan menjelang pertandingan atau saat MCM.
Selain persoalan itu, Persebaya mengaku antusias mendengar kabar bahwa Liga 1 2020 akan segera dimulai pada 29 Februari mendatang.
Baca Juga: Legenda Man United Bakal Lawan Persija Jakarta, Catat Agendanya Berikut Ini
Source | : | Surabaya.tribunnews.com,bolastylo.bolasport.com |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Aziz Gancar Widyamukti |