4 Pengorbanan Shin Tae Yong untuk Timnas Indonesia, Dari Mulai 'Khianati' Prinsip Masa Lalunya Hingga Pelajari Agama Islam

Ananda Lathifah Rozalina Jumat, 7 Februari 2020 | 17:42 WIB
Shin Tae Yong saat diperkenalkan sebagai pelatih timnas Indonesia yang baru di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor pada Sabtu (28/12/2019). (MOCHAMAD HARRY PRASETYA/BOLASPORT.COM)

BolaStylo.com - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae Yong ternyata telah melakukan banyak pengorbanan demi berkarier di Indonesia.

Shin Tae Yong kini secara resmi menjadi pelatih Timnas Indonesia dan beberapa timnas tingkatan level usia.

Pelatih berusia 50 tahun itu meneken kontrak 4 tahun dengan PSSI dengan tugas berat mengembangkan sepak bola Indonesia.

Dalam menjalankan tugasnya, Shin tak hanya menangani Timnas Indonesia senior, ia juga menangani Timnas Indonesia di beberapa level usia seperti U-23 dan U-19.

Namun, tahukah kamu dengan memilih berkarier di Indonesia, Shin rupanya telah melakukan banyak pengorbanan.

Shin harus beradaptasi dengan kehidupan di Indonesia dan juga melanggar salah satu prinsipnya di masa lalu.

Berikut 4 Pengorbanan Shin Tae Yong untuk Timnas Indonesia.

4. Langgar prinsipnya di masa lalu

Dalam sebuah wawancara, Shin membeberkan sebuah fakta mengejutkan tentang pemikiran masa lalunya.

Shin yang dulu rupanya tak pernah berpikir untuk melirik sepak bola Asia Tenggara.

Pasalnya, Shin kerap kali memandang dunia sepak bola lain yang lebih maju.

Pelatih baru PSSI asal Korea Selatan Shin Tae Yong saat ditemui usai penandatanganan kontrak kerja di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (28/12/2019). Dalam pendandatanganan kontrak itu Shin Tae Yong akan menjadi pelatih Timnas selama 4 tahun kedepan serta mendapat souvenir jersey Timnas In

"Saya dulu tidak terlalu berminat pada sepak bola Asia Tenggara sebelumnya, selama ini kami semua melihat ke atas (sepak bola dengan level yang lebih tinggi)," ujar Shin Tae-yong seperti dikutip BolaStylo dari SuperBall.id yang melansir media Korea.

Namun, demi berkarier di Indonesia, Shin menyingkirkan pemikiran masa lalunya tersebut.

Ia bahkan kini menemukan hal-hal menarik dari sepak bola Asia Tenggara setelah berkarier di Indonesia.

"Dalam beberapa hal, saya jadi tertarik dengan sepak bola Asia Tenggara," lanjut Shin

3. Rela belajar bahasa Indonesia

Di awal kontraknya dengan PSSI, Shin mengajukan sebuah permintaan tak biasa.

Pelatih asal Korea Selatan itu menuturkan ingin mempelajari bahasa Indonesia dan minta diberikan guru les.

Hal itu dilakukan Shin demi bisa berkomunikasi lebih baik dengan para pemain Timnas Indonesia.

"Yang unik tadi dia minta kursus bahasa Indonesia. Ya berarti dia mau belajar kultur Indonesia," tutur Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan sebagaimana dilansir dari pemberitaan Kompas.com pada 28 Desember 2019.

2. Mempelajari kultur budaya agama Islam

Shin tampaknya mengerti benar jika mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam.

Sehingga, ia pun mencoba mempelajari beberapa kultur budaya Islam, seperti pelaksanaan puasa di bulan Ramadhan.

Pasalnya, Shin ingin menyesuaikan pola latihan di bulan Ramadhan dan menerapkannya pada pemain.

Illustrasi Shin Tae Yong

"Saat saya baru datang, saya berusaha untuk memahami budaya Islam," kata Shin Tae-yong dikutip BolaStylo.com dari Sportalkorea.

Hal itu dilakukan agar pemain yang menjalankan puasa tak terganggu dan tetap bisa berlatih dengan baik.

1. Melawan kekhawatirannya sendiri

Berkarier di Indonesia yang memiliki fanatisme kuat dalam olahraga sepak bola, Shin mengaku sempat merasa khawatir.

Shin mengaku was-was jika nanti hasil yang didapat anak asuhnya tak sesuai dengan yang diinginkan para penggemar.

Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong saat memimpin pemusatan latihan timnas U-19 Indonesia di Alpine Golf Resort. Chiang Mai, Thailand pada Kamis (23/1/2019)

"Itu (fanatisme suporter) adalah sebuah beban," ujar Shin Tae-yong seperti dikutip BolaStylo dari SuperBall.id yang melansir Sportalkorea.com."Saya belum memainkan satupun turnamen atau laga saat ini, jadi reaksi suporter masih baik-baik saja."

"Saya khawatir bagaimana reaksi suporter nanti lewat hasil dari laga," pungkasnya.

Namun, mau tak mau Shin harus melawan kekhawatiran itu dan melakukan sebaik mungkin demi membuktikan dirinya mampu menjadi pelatih Timnas Indonesia.

Pembuktian diri Shin sendiri akan diuji pada Maret 2020 mendatang saat Timnas Indonesia melakoni laga lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2022.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaStylo (@bolastylo) on

 



Source : berbagai sumber
Penulis : Ananda Lathifah Rozalina
Editor : Ananda Lathifah Rozalina
Video Pilihan