Pemain Timnas Indonesia Salah Passing, Shin Tae-yong: Anak SD Saja Bisa Seperti Ini

Aziz Gancar Widyamukti Kamis, 20 Februari 2020 | 06:42 WIB
Shin Tae Yong, pelatih Timnas Indonesia yang sangat disiplin. (AntaraFoto/HafidzMubarakA via Kompas.com)

BolaStylo.com - Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, mulai menunjukkan ketegasannya dan tak jarang melontarkan kalimat pedas kepada pemainnya.

Ketegasan Shin Tae-yong itu terlihat saat para pemain timnas Indonesia menjalani hari keempat pemusatan latihan di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Selasa (18/2/2020).

Pada sesi latihan tersebut, Shin Tae-yong mulai menunjukkan karakternya sebagai pelatih yang disiplin dan sangat detail.

Bahkan, pelatih asal Korea Selatan ini tak segan berkata "pedas" kepada para pemain timnas Indonesia yang berulang kali melakukan kesalahan.

Baca Juga: Sosok Pengganti Indra Sjafri sebagai Asisten Shin Tae-yong di Timnas Indonesia

Shin Tae-yong bahkan sempat mengatakan pemain timnas Indonesia tak lebih baik dari anak sekolah dasar (SD).

Pasalnya, pada latihan saat itu, kualitas passing para pemain tim nasional terlihat masih jauh dari sempurna.

Hal itu terlihat pada sentuhan satu-dua para pemain timnas Indonesia.

Baca Juga: TC Timnas Indonesia, Kiper Garuda Pelajari Blunder untuk Perbaiki Kesalahan

Bola sering kali tidak meluncur tepat ke kaki para pemain, bahkan terkadang mengarah liar tidak tentu arah.

Semua itu diamati saksama oleh Shin, mantan pelatih timnas Korsel di Piala Dunia Rusia 2018.

Dalam latihan tersebut, Shin menginstruksikan pemain mengawali program dengan melakukan sentuhan kombinasi satu-dua.

Baca Juga: Media Singapura Heran Indra Sjafri Ditunjuk sebagai Direktur Teknik PSSI

Pemain harus melakukannya bergantian dan terus berpindah tempat. Ternyata operan mereka masih semrawut.

Kontrol bola mereka pun tidak jarang kurang "lengket" sehingga ada beberapa pemain yang mencoba menahan bola karena takut kontrolnya kurang baik.

Hal itu membuat aliran bola justru melambat. Padahal, Shin meminta bola dioper cepat.

Baca Juga: Media Serbia: Witan Sulaiman Lebih Populer Ketimbang 2 Klub Juara Eropa

Alhasil, Shin Tae-yong pun menghentikan latihan sejenak sekaligus memberi koreksi para pemain timnas Indonesia melalui penerjemahnya, Jeong Seok-seo.

"Kalian ini mengoper (bola) saja tidak bisa. Anak sekolah dasar saja bisa passing seperti ini," kata Shin Tae-yong.

"Kalian ini, kan, pemain timnas. Apa tidak malu dengan predikat ini?" ujar mantan pelatih timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 itu.

Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong

Sementara itu pelatih fisik timnas Indonesia, Lee Jae-hong, juga tidak jarang meneriaki para pemain agar tidak mengendurkan intensitas kecepatan aliran bola.

"Oper keras… oper keras…. Jangan menahan bola. Jangan kurangi intensitas kecepatan. Latihan adalah simulasi pertandingan. Kalau kalian terbiasa menahan bola, ini akan terbawa dalam pertandingan," teriak Lee.

Pada latihan tersebut irama, sentuhan satu-dua para pemain timnas Indonesia kurang sedap dipandang mata, setidaknya di mata orang awam yang menyaksikan latihan itu.

Baca Juga: Gabung Persib, Wander Luiz Ungkap Perbedaan Sepak Bola Indonesia dan Vietnam

Shin Tae-yong yang pada awalnya tampak tenang, akhirnya terus memutari pemain dari satu kelompok ke kelompok lain.

Pelatih berusia 50 tahun itu sangat detil mengamati gerakan semua pemain yang berjumlah sekitar 30 orang itu.

Ia bahkan sempat menghentikan sejenak latihan karena para pemain tidak menunjukkan perubahan kualitas dalam 5 hingga 10 menit latihan berlangsung.

Penjaga gawang timnas Indonesia, Nadeo Argawinata (paling kiri) saat mengikuti pemusatan latihan.

Shin Tae-yong lantas meminta semua pemain untuk memperhatikannya dan memberikan instruksi secara keras dalam bahasa Korea Selatan.

Melalui penerjemah Jeong, Shin Tae-yong mengatakan tidak senang dengan operan yang dilakukan para pemain.

Dia pun meminta pemain untuk lebih serius berlatih.

"Saya minta kalian fokus. Lakukan setiap gerakan dengan benar. Passing yang tepat dan bagus kepada rekan-rekan," ujarnya dengan nada meninggi.



Source : Kompas
Penulis : Aziz Gancar Widyamukti
Editor : Aziz Gancar Widyamukti
Video Pilihan