Teori Kontroversi! Laga Wilder Vs Fury Diduga Hanya Settingan Belaka

Eko Isdiyanto Selasa, 25 Februari 2020 | 11:09 WIB
Tyson Fury (kiri) dan Deontay Wilder (kanan) saat keduanya saling bertarung ulang di MGM Grand Arena, Las Vegas, Nevada, AS, Minggu (23/2/2020). (twitter.com/frankwarren_tv)

BolaStylo.com - Teori kontroversi muncul pasca Tyson Fury kalahkan Deontay Wilder di rematch perebutan gelar juara dunia kelas berat WBC, laga diduga hanya settingan belaka.

Muncul teori kontroversi dari mantan pelatih Tyson Fury pasca laga rematch melawan Deontay Wilder dalam perebutan gelar juara dunia kelas berat WBC.

Pertandingan tinju yang digelar di MGM Grand Garden Arena, Nevada, Amerika Serikat pada Sabtu (23/2/2020) berhasil dimenangi oleh Tyson Fury.

Petinju berjuluk The Gypsy King itu berhasil menjatuhkan Deontay Wilder dua kali sebelum men-TKO lawan di ronde ketujuh.

Praktis, hasil tersebut membawa Tyson Fury menyandang predikat sebagai petinju dengan gelar juara Ring Magazine.

Baca Juga: Ini Momen Favorit Juergen Klopp Pada Laga Liverpool Vs West Ham United

Klaim mengejutkan diungkapkan oleh mantan pelatih Tyson Fury, Ben Davison setelah mengetahui mantan anak asuhnya menang atas TKO atas Wilder.

Davison yang mendampingi Fury pada laga pertama melawan Wilder (1/12/2018) percaya bahwa kemenangan anak asuhnya telah ditentukan sejak duel pertama.

Bisa dibilang, klaim Davison mengarah ke laga duel rematch antara Tyson Fury melawan Deontay Wilder hanya settingan belaka.

Davison menyoroti pesimistis yang ditunjukkan Deontay Wilder sebelum melakoni pertandingan.

Baca Juga: Pesan Ajaib Juergen Klopp Bawa Liverpool Menang Dramatis atas West Ham

Deontay Wilder (kiri) dan Tyson Fury (kanan) saat keduanya bertanding merebutkan gelar juara WBC di MGM Grand Arena, Las Vegas, Nevada, AS, Minggu (23/2/2020).

Sementara itu, berbanding terbalik dengan sang lawan, Fury justru mengaku berniat melakukan serangan bertubi-tubi sejak awal laga.

"Pertandingannya seolah merupakan ronde 13 [dari pertandingan sebelumnya]," ucap Ben Davison seperti dikutip BolaStylo.com dari Talk Sport.

"Wilder tampak tidak terlalu percaya diri dan Tyson sejak lama mengatakannya kepada saya bahwa dia berniat menekan sejak awal," imbuhnya.

Sesuai dengan sesumbarnya, Fury memang tampak lebih dominan ketimbang Wilder sejak pertandingan dimulai.

Baca Juga: Liverpool Vs West Ham, Satu Momen Bikin Kopites Seluruh Dunia Senam Jantung!

Terlepas dari kesuksesan Fury menjatuhkan Wilder sebanyak dua kali karena pukulan kerasnya.

"Start yang cepat dan memasukkan segalanya kembali ke dalam pikiran Wilder," ujar Davison menjelaskan taktik yang dipakai Fury.

"Itu menjadi ancaman serius karena ketika Tyson menerima pukulan kanan dari Wilder, dia percaya bahwa dia dapat mengambil kekuatan Wilder." imbuhnya.

Selain itu, hal ini membuat keraguan akan hasil di pertemuan pertama semakin meningkat di kalangan penggemar dan banyak pihak.

Baca Juga: Berita Persib - Robert Sayangkan Jupe Hengkang dan Target Pribadi Supardi Nasir!

Banyak pihak menilai bahwa Fury sebenarnya pantas untuk keluar sebagai pemenang di pertemuan pertama.

Rangkaian kejadian inilah yang membuat Davison menganggap bahwa laga rematch Fury melawan Wilder hanya settingan belaka.

Aksi Tyson Fury saat menganvaskan Deontay Wilder, Minggu (23/2/2020

Pertandingan telah diatur sedemikian rupa untuk memberi kemenangan bagi Tyson Fury.

"Fury menerima pukulan itu pada ronde pertama dan langsung membalasnya," kata Davison.

Baca Juga: Babak Baru Meninggalnya Kobe Bryant, Sang Istri Ajukan Gugatan!

"Saya pikir momen itu meningkatkan keraguan yang muncul sejak ronde 12 dari duel terakhir.

"Saya pikir jalan pertandingannya dimulai dari sana," imbuhnya.



Source : bolastylo.bolasport.com,Talk Sport
Penulis : Eko Isdiyanto
Editor : Eko Isdiyanto
Video Pilihan