Alasan Pebulu Tangkis Top Dunia Jadikan Istora Senayan Sebagai Stadion Favorit

Aziz Gancar Widyamukti Jumat, 6 Maret 2020 | 09:38 WIB
Pebulu tangkis tunggal putra Denmark, Anders Antonsen (kiri) di podium setelah dikalahkan Anthony Sinisuka Ginting pada final Indonesia Masters 2020 yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (19/1/2020). (BADMINTON INDONESIA)

BolaStylo.com - Istora Senayan, venue perhelatan turnamen bergengsi Indonesia Open dan Indonesia Masters diakui sebagai stadion favorit.

Istora Senayan saat ini memang sudah lebih megah setelah direnovasi sebelum ajang Asian Games 2020.

Sarana dan prasana yang ada di Istora Senayan sudah jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya,

Namun demikian, Istora Senayan tetap tak meninggalkan ciri khasnya di mata para pebulu tangkis dunia.

Baca Juga: 3 Pebulu Tangkis Top Dunia Akui Tempat Tanding Favoritnya ada di Indonesia

Ciri khas tersebut adalah suasana intimidatif Istora Senayan bagi para pebulu tangkis yang jadi lawan Indonesia.

Anehnya, para pebulu tangkis dunia justru menjadikan Istora Senayan sebagai stadion favorit meski menghadirkan suasana intimidatif.

Bahkan, pemain sekelas Anders Antonsen, Viktor Axelsen, hingga Ratchanok Intanon mengaku memfavoritkan Istora Senayan.

Baca Juga: Buka-bukaan Herry IP soal Rahasia Ciptakan All Indonesian Final

Lalu, apa yang membuat pebulu tangkis dunia memilih Istora Senayan sebagai tempat bertanding paling favorit?

Rupanya para pebulu tangkis ini memiliki pengalaman berkesan setelah mereka tampil di hadapan publik Istora Senayan.

Hal itu mereka katakan dalam wawancara bersama PB Djarum.

Baca Juga: Prediksi Hendra Setiawan Soal Persaingan All England 2020 : Sepertinya...

Tunggal putra asal Denmark, Anders Antonsen, mengakui jika tempat tanding favoritnya yang pertama adalah Istora Senayan sementara yang kedua adalah Odense Sportspark yang berada di Denmark.

Wajar jika Antonsen terkesan dengan Istora Senayan mengingat dirinya pernah meraih titel juara Indonesia Masters 2019 dan menembus final Indonesia Open 2019 serta Indonesia Masters 2020.

Selain Antonsen, rekannya sesama pebulu tangkis Denmark, Viktor Axelsen juga mengakui hal yang sama.

Viktor Axelsen (Denmark) saat tampil pada semifinal French Open 2019 di Stade Pierre de Coubertin, Paris, Prancis, Sabtu (26/10/2019).

Viktor Axelsen menyebut bahwa venue favoritnya adalah Istora Senayan, Odense Sportspark (Denmark), Birmingham (Inggris) dan terakhir Axiata Arena (Malaysia).

Pengakuan serupa juga disampaikan oleh Ratchanok Intanon (Thailand) dan Michelle Li (Kanada).

Keduanya memiliki alasan berbeda yang membuat mereka kagum dengan Istora Senayan.

Baca Juga: Jelang All England 2020, Ada Insiden yang Bikin Panik Istri Mohammad Ahsan

Bagi Ratchanok Intanon, Istora Senayan adalah venue pertandinga yang menghadirkan kehangatan dari fans bulu tangkis Indonesia.

"Saya suka Istora karena sambutan hangat dari fans Indonesia," kata Intanon.

"Jadi stadion favorit pertama dan kedua untuk Istora dan Stadium Huamark di Bangkok. Di sana juga banyak dukungan sehingga makin termotivasi," ujarnya.

Pebulu tangkis tunggal putri asal Thailand, Ratchanok Intanon, saat memastikan gelar juara Indonesia Masters 2020 usai mengalahkan Carolina Marin (Spanyol) pada babak final yang dihelat di Istora Senayan Jakarta, Minggu (19/1/2020).

Sementara itu, Michelle Li menjadi salah satu fans di Istora Senayan karena terkesan dengan atmosfer pertandingan.

Menurutnya, Istora Senayan mampu menghadirkan energi besar dalam sebuah turnamen.

"Saya suka stadion untuk All England (Birmingham Arena), karena saat masuk ke sana rasanya epik," kata Li.

Baca Juga: Daftar 6 Pemain Persib yang Tak Dibawa Lawan Arema FC, Ada 2 Nama Tenar

"Saya juga suka Istora Senayan, karena energinya di sana sangat besar," ucapnya menambahkan.

Tak heran jika Istora Senayan mendapat kesan positif dari para pebulu tangkis top dunia.

Sebab, fans Indonesia juga rela memberi dukungan kepada para pebulu tangkis dari negara yang berbeda saat bertanding di Istora.



Source : BolaStylo
Penulis : Aziz Gancar Widyamukti
Editor : Aziz Gancar Widyamukti
Video Pilihan