BolaStylo.com - Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo gagal meraih juara All England 2020.
Pasangan ganda putra Indonesia, Marcus/Kevin harus puas menjadi runner-up di All England 2020.
Marcus/Kevin takluk dari wakil Jepang, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe pada babak final All Englan 2020, Minggu (13/5/2020).
Bertanding di Arena Birmingham, Inggris, Marcus/Kevin kalah lewat tiga gim dengan skor 18-21, 21-12, 19-21.
Baca Juga: Meski Gagal Juara, Marcus/Kevin Dapat Hadiah Melimpah di All England 2020
Kekalahan Marcus/Kevin pada partai final All England 2020 membuat nomor ganda putra harus pulang dengan tangan hampa dari turnamen tertua di dunia tersebut.
Selain itu, kegagalan ini memperpanjang rekor negatif Marcus/Kevin dari pertemuan melawan Endo/Watanabe.
Pasangan berjuluk The Minions itu hanya merasakan dua kemenangan atas Endo/Watanabe dari delapan pertemuan.
Baca Juga: Marcus/Kevin Gagal Juara All England 2020, Pelatih: Mereka Sudah Habis-habisan
Rentetan kekalahan Marcus/Kevin tentunya menimbulkan pertanyaan besar dari publik.
Ternyata, Endo/Watanabe sendiri memang sudah kantongi kartu mati Marcus/Kevin.
Hal itu dikatakan Endo/Watanabe seusai pertandingan final All England 2020.
Baca Juga: Warning Marcus Fernaldi Gideon untuk Ganda Putra Jepang Disorot BWF
Menurut Endo, ia harus selalu fokus dan percaya diri selama pertandingan ketika melawan Marcus/Kevin.
"Kamu harus tetap fokus dan percaya diri selama bertanding dengan Marcus/Kevin," kata Endo, dilansir dari laman resmi BWF.
"Jika kamu salah sedikit saja, mereka akan dengan mudah mengejarmu."
Baca Juga: Juara All England 2020, Praveen/Melati Tak Akan Disambut di Tanah Air
"Jadi, kami terus memegang kendali setiap kali bertemu mereka," ujar Endo mengakhiri.
Pada gim kedua, Marcus/Kevin mengaku sudah saling menemukan ritme bermain.
Hanya saja, ganda nomor satu dunia itu akhirnya kalah kecepatan dari Endo/Watanabe pada gim ketiga.
Baca Juga: Juara! Praveen/Melati Bawa Pulang Hadiah Segini dari All England 2020
"Kami memperlambat laju di game kedua dan kami menemukan ritme kami," kata Marcus.
“Tapi di game ketiga mereka mempercepatnya lagi. Kami mencoba yang terbaik, kami terus mengejar mereka dan kami 19-18. Mungkin kita tidak beruntung pada saat itu."