Itulah yang membuatnya bisa bertahan hidup.
"Aku tahu, ada kemungkinan bahwa aku bisa mati selama latihan, dalam sebuah pertarungan, aku tahu itu," tutur Tyson.
"Tapi, aku tidak takut karena aku berfikir jika ada seseorang yang akan mati akau akan melakukan pembunuhannya, itu adalah kepercayaan diri dalam mekanisme bertahan hidup," lanjut Tyson.
Tyson lantas menjelaskan jika kini semakin berpengalaman dia, semakin dia ikhlas untuk mati.
"Tapi sekarang, dari pengalamanku, dari apa yang aku percaya, semakin aku taku tentang ketiadaan, aku lebih rela untuk mati," tutur Tyson.
Menurut Tyson, hidup jauh lebih sulit daripada meninggal dunia.
"Hidup mungkin lebih rumit daripada meninggal dunia untukku. Kepercayaan itu. Aku tidak tahu jika itu benar. Karena hidup membutuhkan banyak keberanian, tanpa keberanian kamu tidak bisa menangani kehidupan," ungkap Tyson.
Tyson lantas menambahkan jika hidup bak sebuah perjalanan yang tak mudah.
"Hidup adalah sebuah perjalanan, hidu adalah perjuangan, orang-orang memiliki segalanya dan mereka masih tidak bia melakukannya, mereka berjuang, kita mengambil diri kita terlalu serius," tuturnya.
"Kita berfikir kita adalah seseorang, apa apaan? kita bukan apa-apa, kita berasal dari ***** kita berpikir kita spesial, ketenaran adalah ****," jelas Tyson.
Source | : | The Sun |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |