Alasannya, Zasa merasa jika dunia kini tengah menghadapi para prajurit tak kasat mata yang merupakan virus tersebut.
"Ada saat dimana aku ingin orang-orang di sekitar dan membawa mereka ke rumah mereka," tutur Zasa pada La Gazzetta dello Sport.
"Kita memerangi prajurit tak kasat mata, tapi banyak orang yang sepertinya tidak peduli, aku sudah melihat banyak di hidupku tapi ini sesuatu yang berbeda," tuturnta.
" Ini adalah perang dunia ketiga dan orang-orang harus memahami itu," tegasnya.
Opini Zasa tentu tak salah, mengingat, wabah ini memang layaknya sebuah perang yang mengancam dunia.
Bagaimana tidak, ratusan negara telah terjangkit oleh virus yang berasal dari Wuhan, China itu.
Dan semua negara tengah berjuang untuk menyembuhkan dan mencegah penyebarannya yang sangat cepat.
Source | : | Marca |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |