Kenali Bahaya di Balik Penyemprotan Disinfektan Secara Langsung

Eko Isdiyanto Kamis, 2 April 2020 | 15:44 WIB
Penyemprotan Disinfektan pada Tubuh ()

BolaStylo.com - Terdapat bahaya di balik penyemprotan disinfektan yang semakin marak dilakukan guna mencegah penyebaran virus corona atau COVID-19.

World Health Organization (WHO) baru-baru ini mengingatkan bahaya disinfektan bagi tubuh jika disemprotkan secara langsung.

Lewat pesan yang dibagikan melalui akun media sosial resmi, WHO pun melarang penggunaan disinfektan secara langsung ke tubuh manusia.

Disinfektan memang mampu membunuh kuman dengan berbagai bahan kimia yang terkandung, namun kandungan tersebut juga berdampak buruk bagi kesehatan.

Cairan ini merpakan campuran beberapa bahan kimia yang dipakai untuk membasmi kuman yang terdapat di permukaan benda mati.

Baca Juga: Benarkah Sinar Matahari Mampu Membunuh Virus Corona? Ini Penjelasannya

Cara kerja cairan ini adalah membunuh atau membuat kuman tidak aktif, sehingga penyakit yang dibawa kuman tersebut tidak muncul.

Pada umumnya cairan ini terdiri dari dua bahan berbeda yakni etanol (alkohol) dan klorin, namun ada pula disinfektan berbahan lain.

Seperti menggunakan hidrogen peroksida, larutan pemutih, amonium kuartener dan bahan kimia yang lainnya.

Dilansir BolaStylo.com dari Hello Sehat, ketika disinfektan disemprotkan ke permukaan benda, senyawa yang terkandung dalam cairan ini akan menempel di dinding pelindung virus.

Baca Juga: Biasanya Main Bola, Bek Persebaya Kini Rela Main Boneka Demi Sang Anak

Setelah itu senyawa di cairan ini akan membunuh virus tersebut, selain itu disinfektan juga berfungsi membasmi bakteri dan jamur.

Meski demikian, kandungan tersebut pula yang turut membahayakan sel-sel hidup di dalam tubuh manusia.

Menurut Hello Sehat, jika disemprotkan secara langsung paparan alkohol dan natrium hipoklorit dalam konsentrasi rendah bisa menyebabkan iritasi kulit.

Kemudian, jika penggunaan dalam waktu lama berisiko menimbulkan kerusakan pada kulit, untuk itulah WHO sangat melarang penggunaan secara langsung.

Baca Juga: Conor McGregor Sebut Satu Duel Paling Berpengaruh Sepanjang Kariernya

Paparan cairan disinfektan juga bisa menyebabkan iritasi pada mata dan selaput lendir lainnya, dampaknya pun beragam mulai iritasi jangka pendek hingga kerusakan permanen.

Klorin dalam disinfektan memang tidak berbentuk gas, namun percikan air yang dihasilkan bisa terhirup dan masuk ke dalam sistem pernapasan.

Cairan dengan klorin yang masuk ke dalam sistem pernapasan bisa berdampak iritasi pada paru-paru seseorang tersebut.

Kondisi yang sama juga bisa dialami oleh penderita penyakit asma, apabila terpapar secara terus menerus maka bisa memperparah gejala asma.

Baca Juga: Di Tengah Pandemi Virus Corona, Mantan Pemain Persib Bandung Kirim Pesan Spesial untuk Masyarakat Indonesia

Lebih lanjut, cairan amonium kuartener dalam jumlah tinggi mampu memicu dermatitis kontak jika terpapar langsung ke kulit manusia.



Source : hellosehat.com,bolastylo.bolasport.com
Penulis : Eko Isdiyanto
Editor : Eko Isdiyanto
Video Pilihan