Wow! Cristiano Ronaldo Pernah Dibahas Secara Khusus dalam Mata Kuliah Universitas Ternama Karena Alasan Ini

Ananda Lathifah Rozalina Sabtu, 4 April 2020 | 20:00 WIB
Megabintang Juventus, Cristiano Ronaldo (Kiri) saat melakukan perayaan gol bersama Matthijs de Ligt. (TWITTER.COM/TIMELINECR7)

Kekasih Georgina itu dianggap memiliki pengaruh tinggi dalam kehidupan sosial.

Professol Sosiologo di UBC, Luis LM Aguiar yang mempelopori adanya mata kuliah itu, menyatakan diirnya tertarik denagn wacana yang mengkonstruksi sosok Ronaldo.

"Ronaldo adalah orang yang selalu dibuntuti oleh paparazzi dan diteliti dalam hal gaya rambut, fisik, status selebriti, hingga kehidupan cintanya," kata Aguiar dikutip laman resmi kampus UBC Okanagan sebgaiamana dilansir dari Tribun Bali.

"Ronaldo sering diceritakan sebagai perwujudan dari kecepatan, kekuatan, daya saing, yang dikombinasikan dengan etos kerja keras, disiplin, dan kemampuan adaptasi," ujar Aguiar.

"Saya memiliki dua kegemaran pada sepak bola dan sosiologi kritis. Sebuah mata kuliah tentang Cristiano Ronaldo akan memberikan kesempatan bagi saya untuk menggabungkan kedua hal itu," tambahnya.

Profesor di UBC itu juga menyatakan tertarik pada bagaimana Ronaldo membangun berbagai wacana tentang dirinya dan hubungannya dengan identitas negara asalnya.

"Dalam hal ini, saya tertarik pada bagaimana Ronaldo telah digunakan untuk membangun beberapa wacana tentang siapa dia, apa yang membuatnya berbeda sebagai pemain sepak bola."

"Kemudian tentang apa hubungannya dengan Portugal, Madeira (kota kelahirannya) serta identitas Portugal," terangnya.

Ronaldo memang terhitung sebagai salah satu pesepak bola yang berhasil mengkonstruksi imej nya dengan sangat baik.

Ronaldo selalu mengatur dengan serius semua media sosialnya.

Tak cuma itu, Ronaldo juga dikenal memiliki kebaikan hati yang luar biasa dalam hal sosial.

Ronaldo memiliki foundation sendiri layaknya pesepak bola lain, ia juga kerap menyumbang untuk berbagai masalah kemanusiaan.

Selain itu, Ronaldo juga diketahui memutuskan tak mentato tubuhnya agar tetap bisa mendonorkan darahnya.

 



Source : Tribun Bali
Penulis : Ananda Lathifah Rozalina
Editor : Ananda Lathifah Rozalina
Video Pilihan