Jika kondisi ini dibiarkan secara terus menerus, tubuh akan kekurangan nutrisi dan rentan terinfeksi penyakit.
Baca Juga: Cerita Unik Latihan Mandiri Kapten Atalanta di Tengah Pandemi Covid-19
2. Sembelit
Tidak ada kandungan serat dalam makanan cepat saji, jenis makanan ini hanya mengandung lemak karena serat yang terkandung hilang selama pemrosesan.
Kandungan serat sangat penting agar pencernaan tetap lancar, dengan jumlah serat yang tidak memadai seorang yang sering mengonsumsi makanan cepat saji rentan terkena sembelit.
3. Obesitas
Kenaikan berat badan sangat rentan terjadi di masa karantina, salah satu penyebabnya dikarenakan terlalu sering mengonsumsi makanan cepat saji.
Minyak biji dan minyak nabati mudah terhidrogenasi hingga menyebabkan lemak trans, kandungan lemak tidak sehat ini bisa memicu munculnya obesitas.
Minyak kabati mengandung asam lemak omega-6, yang jika dikonsumsi berlebih dapat mendorong oksidasi dan peradangan dalam tubuh.
Baca Juga: Dinilai Mirip, Erling Haaland Segan Dibandingkan dengan Ibrahimovic
Tak hanya kenaikan berat badan, bahaya lain yang ditimbulkan juga membuat seseorang berisiko terkena penyakit serius.
Source | : | Halodoc.com |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |