Teknik Pernapasan Bisa Redakan Gejala Coronavirus? Ini Penjelasannya!

Eko Isdiyanto Selasa, 14 April 2020 | 15:28 WIB
Teknik pernapasan yang efektif membakar lemak di perut (pexels.com/Max Nikhil Thimmayya)

BolaStylo.com - Salah satu gejala umum dari COVID-19 adalah sesak napas, teknik pernapasan dipilih sebagai metode untuk meringankan gejala tersebut.

Salah seorang yang mencoba teknik pernapasan guna meringangkan kondisi sesak napas adalah penulis terkenal asal Inggris, J.K Rowling.

Di tengah pandemi COVID-19 yang tengah melanda dunia ini, muncul pertanyaan apakah teknik pernapasan ampuh menangani coronavirus.

Bukan tanpa alasan mengapa J.K Rowling melakukan teknik pernapasan, menurutnya hal itu membantunya mengatasi gejala sesak napas.

Hal itu diungkapkan penulis buku Harry Potter melalui sebuah tulisan pada akun Twitter pribadi.

Baca Juga: Lelang Jersey Cristiano Ronaldo, Martunis Klaim Sudah Dapat Izin CR7

Dimana ia menggambarkan bagaimana cara mengontrol batuk, mulai menarik napas dalam lalu menutup mulut sehingga batuk bisa terkontrol.

Dilansir BolaStylo.com dari Hello Sehat, metode tersebut dibenarkan oleh dr. Sarfarez Munshi dari Queen's Hospital di Inggris.

Menurutnya, teknik pernapasan bisa membantu meringankan sesak napas yang sering dialami pasien coronavirus.

Meski demikian, hingga kini belum ada penelitian yang membuktikan bahwa metode teknik pernapasan bisa digunakan untuk pasien yang terinfeksi COVID-19.

Baca Juga: Alasan Bayi Tidak Perlunya Memakai Masker untuk Pencegahan Covid-19

Mengontrol batuk yang disebut J.K Rowling cukup membantu penderita cystic fibrosi, kelainan bawaan yang menyebabkan kerusakan parah beberapa organ.

Seperti di antaranya paru-paru, sistem pencernaan hingga organ lain di dalam tubuh bayi.

Mencoba teknik pernapasan guna mencegah terinfeksi virus corona tidak masala, namun risiko yang muncul adalah metode ini secara tidak sengaja bisa menyebarkan virus.

Misalnya ketika seseorang mengalami batuk, tubuh akan memproduksi tetesan lendir dari paru dan bisa menyebar lewat percikan dari mulut.

Baca Juga: Tanggapan Cristiano Ronaldo Terkait Aksi Martunis Lelang Jersey Miliknya

Percikan air yang cukup banyak dan berisi virus ini sangat memungkinkan menginfeksi orang lain.

Ketika seseorang batuk, secara tak langsung percikan air dari mulut akan menempel di tangan dan berpindah ke benda atau permukaan yang bisa saja disentuh orang lain.

Sesak napas mungkin akan membaik, tetapi ketika metode ini dilakukan di dekat orang lain, risiko penyebaran virus justru semakin besar.

Pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit akan ditempat pada ruangan khusus yang udaranya tidak tercemar.

Baca Juga: Ratu Tisha Mundur dari PSSI, COO Bhayangkara FC Apresiasi Soal Elite Pro Academy

Para pasien juga diwajibklan memakai masker untuk menyerap percikan air ketika batuk, sementara petugas medis memakai alat pelindung diri yang lengkap.



Source : hellosehat.com
Penulis : Eko Isdiyanto
Editor : Eko Isdiyanto
Video Pilihan