Luis Milla Ceritakan Kisah Pilunya saat Pindah dari Barcelona ke Real Madrid

Aziz Gancar Widyamukti Kamis, 23 April 2020 | 07:22 WIB
Luis Milla saat memimpin latihan timnas Indonesia. (FERNANDO RANDY/BOLASPORT.COM)

BolaStylo.com - Eks pelatih timnas Indonesia, Luis Milla, berbagi soal pengalamannya berkarier di Real Madrid dan Barcelona.

Luis Milla dikenal sebagai sosok mantan pelatih timnas Indonesia yang memiliki segudang pengalaman.

Selama kurang lebih 1,5 tahun melatih timnas Indonesia, Luis Milla telah berkontribusi untuk mengembangkan sepak bola di Tanah Air.

Di tangan Luis Milla, timnas Indonesia berhasil medali perunggu di SEA Games 2017 serta masuk ke babak 16 besar Asian Games 2018.

Baca Juga: Di Tengah Wabah Virus Corona, Luis Milla Berterima Kasih pada Indonesia

Pelatih asal Spanyol itu memang bisa dikatakan sebagai jutu taktik yang kaya akan ilmu sepak bola.

Saat masih aktif sebagai pemain, Luis Milla pernah menjadi bagian dari dua klub besar Liga Spanyol, yakni Barcelona dan Real Madrid.

Rivalitas sengit El Clasico saat itu ternyata juga dirasakan secara langsung oleh Luis Milla.

Baca Juga: Alasan di Balik Mantan Asisten Pelatih Luis Milla Mundur dari PSS Sleman

Bahkan, Milla pernah merasakan perang batin ketika pindah dari Barcelona ke Real Madrid.

Milla yang sebelumnya merupakan pemain jebolan akademi Barcelona mencatatkan debutnya di tim senior pada medio 1980-an.

Ia kemudian membuat keputusan untuk meninggalkan Barcelona dan berlabuh ke Real Madrid pada tahun 1990.

Baca Juga: Shin Tae Yong Berbeda dengan Simon McMenemy dan Luis Milla, Coba Tiru Park Hang Seo?

Keputusan kontroversial dipilih Luis Milla saat itu lantaran ia terlibat perselisihan kontrak dengan kubu Camp Nou menjelang pergantian dekade.

Kepada media Spanyol, Diario AS, Luis Milla pun menceritakan pengalaman pahitnya saat itu.

Mantan gelandang bertahan ini mengakui, kepindahannya ke klub rival saat itu tak mudah.

Baca Juga: Daftar Pilar Timnas Indonesia di Klub Luar Negeri, Tersisa 2 Pemain

Ia juga mengatakan, bahwa transfernya ketika itu terjadi dalam keadaan yang tak mengenakkan hingga merasa seperti dipaksa.

"Situasi ketika itu sulit. Pada akhirnya saya merasa dipaksa pindah ke Madrid," kata Luis Milla, dilansir dari Kompas.com.

"Benar bahwa ada momen kontroversial dan kebimbangan bersama Barcelona yang membuat Madrid menaruh perhatian kepada saya. Ketika pergi, banyak sekali suara di media."

Pelatih timnas Indonesia, Luis Milla, memimpin sesi seleksi tahap pertama Indonesia U-22 di Sekolah

Lebih lanjut, Luis Milla juga bercerita momen terakhirnya jelang meninggalkan Barcelona ke Real Madrid.

"Saya menghabiskan 5-6 bulan terakhir yang rumit, bulan-bulan tanpa bermain. Sang pelatih berpikir lebih mengenai kepentingan klub ketimbang saya," ujarnya.

"Saya akhirnya bermain bagi Real Madrid, suatu klub hebat dan saya main di sana selama tujuh tahun."

Baca Juga: Pemain yang Bawa Persib Bandung Juara ISL 2014 Hanya Tersisa 2 Orang

Setelah memperkuat Real Madrid, Luis Milla merasakan ada perbedaan fundamental dari Barcelona.

"Madrid punya mata untuk mengidentifikasi pemain muda. Namun, Barcelona unggul dalam konsep dan ide sepak bola. Seluruh level klub bermain serupa dengan pemain tim utama dan hal itu sangat membantu mereka yang memulai dari akademi," lanjutnya.

Luis Milla hengkang dari Barcelona ke Real Madrid tanpa bergabung ke klub lain lebih dulu.

Bersama Real Madrid, ia memenangi dua gelar Liga Spanyol dan Copa del Rey.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Luis Milla Dipaksa Barcelona Pindah ke Real Madrid"



Source : kompas,As
Penulis : Aziz Gancar Widyamukti
Editor : Aziz Gancar Widyamukti
Video Pilihan