Langkah Para Pebulu Tangkis Indonesia dan China Bikin Malaysia Ketar-Ketir

Ananda Lathifah Rozalina Minggu, 26 April 2020 | 10:50 WIB
Berita bulu tangkis internasional. (ANDREAS JOEVI/BOLASPORT.COM)

BolaStylo.com - Langkah para pebulu tangkis Indonesia dan China rupanya berhasil membuat Federasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM).

Pebulu tangkis yang bernaung di tim nasional Malaysia belum bisa berlatih kembali karena kebijakan lockdown yang dilakukan negaranya sejak 18 Maret 2020 silam kini diperpanjang hingga 12 Mei 2020.

Hal itu membuat Federasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) ketar-ketir.

Pasalnya, dua rival besar Malaysia yakni Indonesia dan China diketahui telah menjalankan kembali program latihan bagi atletnya.

Para atlet bulu tangkis Indonesia diketahui mulai berlatih ringan sejak 13 April silam dan diprediksi akan mulai latihan panuh pada Juni mendatang usai lebaran.

Sementara tim China juga mulai menggelar latihan sejak pekan lalu.

Sekretaris BAM, Kenny Goh pun berharap agar pemerintah Malaysia memberi melonggarkan beberapa aturan pembatasan agar para atletnya bisa kembali menajalankan program latihan, terutama bagi mereka yang diprioritaskan untuk Olimpiade Tokyo.

Ketua Tim Pelatih dan Kepelatihan BAM, Datuk Kenny Goh, meninjau jalannya latihan timnas Malaysia di Akademi Badminton Malaysia pada hari pertamanya bertugas.

"Kami tahu beberapa negara telah memulai kembali pelatihan mereka dalam skala yang lebih kecil dan tentu saja kami ingin melakuakn hal yang sama, jika memungkinkan," tutur Kenny sebagaimana dilansir dari The Star.

Meski berharap dibolehkan berlatih, Kenny sadar betul jika kegiatan pelatihan itu harus dilakukan sesuau prosedur agar tetap aman dari virus Covid-19 yang kini telah melanda negeri.

"Tetapi itu harus dilakukan dengan tertib, karena kesehatan dan kesejahteraan para pemain adalah prioritas utama kami. Hal terakhir yang kami inginkan adalah memiliki kasus Covid-19 yang baru, muncul dari pusat pelatihan kami," jelasnya.

Kenny mengaku BAM telah membahas masalah ini dengan Dewan Olahraga Nasional dan mengusulkan agar pelatihan dilakukan dalam standar operasi yang diberikan, seperti membatasi pemain dan tetap menjaga jarak sosial.

"Kami telah membahas masalah ini dengan Dewan Olahraga Nasional (NSC) dan mengusulkan agar pelatihan dilakukan tetapi dalam prosedur operasi standar yang diberikan."

"Di antaranya adalah membatasi jumlah pemain dan pelatih di aula, berlatih dengan menjaga jarak sosial dan semua pemain yang kembali diuji dan disertifikasi sehat sebelum diizinkan untuk kembali ke pelatihan," tambahnya.

Kenny Percaya jika NSC kini sedang mengerjakan sesuatu terkait proposal mereka tersebut.

Jika berhasil mendapatkan lampu hijau, kemungkinan BAM akan memprioritaskan para atlet yang diproyeksi untuk Olimpiade Tokyo 2021 mendatang karena jumlahnya mudah untuk dikelola.

 



Source : the star
Penulis : Ananda Lathifah Rozalina
Editor : Ananda Lathifah Rozalina
Video Pilihan