BolaStylo.com - Menyandang gelar The Greatest di dunia tinju ternyata tak berarti apa-apa bagi sosok Muhammad Ali, ia bahkan mengaku hampa.
Muhammad Ali dikenal sebagai petinju kelas berat dunia yang disegani dan dihormati para lawannya.
Lisensi tinju yang sempat dicabut di tahun 1967 tak membuat Muhammad Ali kehilangan status sebagai petinju legendaris dunia.
Petinju yang sebelumnya bernama Cassius Clay ini sukses memperhatankan status bintang kelas berat pasca lisensinya dicabut.
Ia sukses mengalahkan sederet petinju top dunia seperti Joe Frazier, Ken Norton hingga George Foreman.
Baca Juga: Tolak Wajib Militer untuk Perang Vietnam Setelah Mualaf, Ini Alasan Muhammad Ali!
Namun demikian, status bintang hingga petinju legendaris yang tersemat pada dirinya tak membuat Ali bangga.
Muhammad Ali tak pernah menikmati momen saat ia menyakiti lawan di atas ring tinju.
Justru sebaliknya, Ali seolah hampa dengan segala kemenangan yang diraihnya di dunia tinju.
Lebih dari itu, menurut Muhammad Ali dunia hanya terbagi dalam tiga kategori di antaranya kekuatan, kekayaan dan popularitas.
Baca Juga: Terungkap Sosok yang Bikin Mike Tyson Masuk Islam, Siapa Dia?
"Pertarungan saya di dunia tinju itu hanya membuat saya populer," ucap Muhammad Ali seperti dikutip BolaStylo.com dari The Undefeated.
"Saya tak pernah menikmati momen saat menyakiti lawan, menjatuhkan lawan. Namun dunia ini hanya tau kekuatan, kekayaan dan popularitas." imbuhnya.
Satu-satunya hal yang dapat mengubah pandangan Muhammad Ali terhadap dunia adalah Islam.
Ia melihat bagaimana seorang muslim menjalani kehidupan sehari-hari dengan aturan yang menurutnya sangat indah untuk dilakukan.
Baca Juga: Jalani Puasa Ramadan, Mualaf MMA Ini Sebut Dampak yang Dirasakan
Hal itulah yang memunculkan niat Muhammad Ali untuk memperkenalkan Islam kepada Amerika Serikat.
"Setelah saya mendengar pesan kuat Islam, melihat indahnya persatuan muslim, cara membesarkan anak, tata cara beribadah, cara makan, berpakaian dan seluruh sikap islami," ujar Ali.
"Hal itu sungguh indah. Menurut saya ini adalah hal yang harus lebih diketahui banyak orang.
"Hal ini akan diterima dan membuat mereka lebih berminat untuk mengenal Islam," imbuhnya.
Baca Juga: Khabib Ditantang Berlaga di One Championship Melawan Bocah 21 Tahun
Abdul Hakim Jackson, salah satu tokoh muslim di Amerika Serikat juga mengakui kontribusi yang diberikan Muhammad Ali bagi Islam di negara tersebut.
Hal itu diucapkan Abdul Hakim Jackson saat pemakaman mendiang Muhammad Ali pada 3 Juni 2016 lalu.
"Ali melakukan lebih banyak hal untuk Islam di negara ini ketimbang muslim lain dalam sejarah Amerika Serikat," ucap Jackson seperti dikutip BolaStylo.com dari Pri.
"Ali pernah bertanya apakah seseorang bisa menjadi muslim dan warga Amerika di saat yang bersamaan.
Baca Juga: Kisah Perjalanan Mike Tyson Masuk Islam, Berawal dari Balik Jeruji Besi
"Ya, dia telah menjawab sendiri pertanyaannya. Dengan berpulangnya Ali, mari berharap pertanyaan itu terkubur sedangan peninggalan Ali tetap bertahan," imbuhnya.
Source | : | berbagai sumber |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |