BolaStylo.com - Legenda tinju kelas berat, Mike Tyson, mengaku bahwa sisi liarnya saat berada di ring merupakan hasil didikan sejak kecil.
Siapa yang tidak kenal dengan sosok Mike Tyson?
Mengawali debut tinju pada 1985, Mike Tyson mampu mencatatkan prestasi mentereng.
Mike Tyson tercatat meraih 50 kemenangan, 6 kekalahan, dan 2 no contest dari 58 pertarungan.
Baca Juga: Kata-kata Pertama Evander Holyfield Usai Kalahkan Mike Tyson 14 Tahun Lalu
Selain memiliki prestasi cemerlang, Mike Tyson dipandang sebagai salah satu petinju paling buas di atas ring.
Aura menyeramkan Mike Tyson membuat beberapa petinju sengaja menghindari pertarungan melawannya.
Mantan petinju legendaris asal Amerika Serikat, George Foreman, bahkan sampai mengaku tak pernah mau melawan Mike Tyson saat masih aktif berkarier.
Baca Juga: Penyebab Mike Tyson Kalah dari Evander Holyfield, Ada Campur Tangan Wanita Ini
Ia sengaja menghindari pertarungan melawan Mike Tyson karena menurutnya Iron Mike adalah mimpi buruk setiap petinju di atas ring.
"Dia adalah seorang monster, itu seperti kalian melihat sebuah mimpi buruk, kalian ingin bangun dan mengatakan 'senangnya itu hanya mimpi'," kata Foreman.
"Saya tak ingin jadi bagian (lawan bertarung) Mike Tyson, tidak akan," ujarnya.
Menariknya, sisi buas yang dimiliki Mike Tyson ternyata merupakan hasil didikan sejak dia berusia 12 tahun.
Adalah pelatih Cus D'Amato sosok yang mendidik Mike Tyson untuk menjadi petinju brutal tanpa kenal rasa takut di atas ring.
Hal itu diungkapkan Mike Tyson dalam wawancara khusus di acara The Joe Rogan Experience.
Baca Juga: 7 Calon Lawan Ideal Mike Tyson untuk Comeback, Nomor 6 Paling Sangar!
"Cus menghipnotis saya dua atau tiga kali sehari, sebelum sparing, sebelum latihan dan bertarung," kata Mike Tyson, dikutip BolaStylo.com dari Daily Star.
"Tujuan utama saya adalah untuk menghancurkan," ujarnya.
Tyson menambahkan, bahwa Cus D'Amato juga mendidiknya menjadi petinju yang tak memiliki rasa belas kasihan.
Baca Juga: 8 Tahun Tak Terkalahkan, Monster UFC Tumbang Lawan Conor McGregor dalam 13 Detik!
Sehingga, Mike Tyson akan selalu tampil habis-habisan dan menekan lawan ketika bertarung di ring.
"Cus tidak menyukai jika saya sensitif. Dia ingin agar saya tidak memiliki emosi."
"Dia selalu menekankan, perasaan tak berarti apa-apa."
"Perasaan tidak akan mengubah hidup Anda. Satu-satunya yang bisa dilakukan oleh perasaan adalah mengganggu Anda," tutur dia.
"Anda dalam situasi yang rileks, gelap, dan hampa ketika dihipnotis."
"Saya masih 12 tahun ketika mereka menghipnotis saya."
"Anda benar-benar dalam situasi yang hanya fokus pada kebuasan, kemudian menjadi binatang ganas," ucap Mike Tyson mengakhiri.
Berkat didikan Cus D'Amato, Mike Tyson mampu menjadi bintang dalam arena tinju.
Dia mampu meraih gelar juara dunia kelas berat termuda sepanjang sejarah tinju saat berusia 20 tahun seusai mengalahkan Trevor Berbick pada 22 November 1986.
Source | : | Daily Star |
Penulis | : | Aziz Gancar Widyamukti |
Editor | : | Aziz Gancar Widyamukti |