BolaStylo.com - Petinju kelas berat Amerika Serikat, Deontay Wilder, menyimpan kisah kelam di balik penampilannya sebagai petarung kuat.
Deontay Wilder merupakan salah satu petinju kelas berat yang punya rekor apik.
Berlaga di kelas berat, Deontar Wilder sudah melakoni 44 pertandingan.
Deontay Wilder hanya merasakan satu kekalahan dan satu hasil imbang sepanjang kariernya sebagai petinju profesional.
Baca Juga: Sesumbar Mampu Kalahkan Mike Tyson, Deontay Wilder Dapat Komentar Menohok dari Legenda Tinju Inggris
Kekalahan itu didapat Deontay Wildey tatkala tumbang dari Tyson Fury dalam pertarungan di MGM Grand Garden Arena, Nevada, Amerika Serikat (28/2/2020).
Sementara itu hasil imbang didapat Deontay Wilder kala melawan Tyson Fury pada 1 Desember 2018.
Selebihnya, Deontay Wilder mengakhiri 42 pertandingan dengan kemenangan, termasuk 41 diantaranya melalui KO.
Baca Juga: Cerita Kekejaman Deontay Wilder pada Pelatihnya Setelah Kalah dari Tyson Fury
Catatan impresif itu membuat Deontay Wilder mampu mengungguli rekor Mike Tyson, yakni tak terkalahkan dalam 37 pertandingan.
Meski dikenal sebagai petinju tangguh di ring, Deontay Wilder ternyata memiliki sisi kelam pada masa lalunya.
Masa-masa paling berat itu diceritakan Deontay Wilder dalam wawancara bersama Yahoo! Sport.
Baca Juga: Jika Latihan 6 Minggu, Mike Tyson 53 Tahun Bisa TKO Deontay Wilder
Dia bercerita bahwa mentalnya terganggu setelah mengetahui putrinya dilahirkan dengan spina bifida pada tahun 2005.
Spina bifida adalah kondisi seseorang bayi yang mengalami cacat lahir sumsum tulang belakang sehingga gagal berkembang dengan baik.
Situasi ini membuat Deontay Wilder yang saat itu berusia 19 tahun mengalami depresi berat.
Baca Juga: Alasan Anthony Joshua Sarankan Deontay Wilder Jauhi Tyson Fury
"Kita semua mempunyai kisah masa lalu kita, kita semua datang dari suatu tempat untuk menjadikan kita seperti sekarang ini," kata Wilder kala itu.
"Pada usia 19 dan 20, saya mengalami banyak kesulitan dalam hidup saya. Saya mempunya seorang putri yang lahir dengan spina bifida dan itu cobaan bagi pria muda yang tinggal di dunia ini."
"Saya selalu memiliki tujuan besar dan impian besar, pola pikir saya selalu tentang menjadi seorang raja, tetapi terkadang hidup dapat menjatuhkan Anda," ucap Wilder melanjutkan.
Baca Juga: Berusia 53 Tahun, Mike Tyson Bisa Kalahkan Deontay Wilder Dalam 60 Detik!
Akibat depresi berat, Wilder merasa putus asa hingga nyaris mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.
Wilder bahkan mengaku sudah menyiapkan pistol di pangkuannya yang setiap saat siap untuk ditembakkan ke kepalanya sendiri.
"Saya punya pistol di pangkuan saya, dan saya memang berpikir untuk bunuh diri, jika Anda melakukan ini, Anda tidak perlu khawatir tentang hal lain, dan hal-hal dalam hidupmu yang terjadi," ujarnya.
Baca Juga: Saking Kesalnya, Anthony Joshua Sampai Mencaci Maki Deontay Wilder
Beruntung, Wilder masih bisa menggunakan akal sehatnya dan memikirkan kerugian andai dia bunuh diri.
"Anda tidak memikirkan apa dampaknya bagi keluarga, anak, anak-anak Anda, dan sebagianya lalu seterusnya," kata pria 34 tahun itu.
"Dalam keadaan pikiran seperti itu, Anda menjadi egois. Anda memikirkan rasa sakit dalam dan rasa sakit luar yang Anda rasakan saat itu juga," tutur dia.
Baca Juga: Sosok yang Bikin Petarung MMA Amerika Frustrasi hingga Tinju Ring Girl
Setelah berpikir ulang, Wilder mengurungkan niatnya untuk bunuh diri.
Meski begitu, dia mengaku sangat sulit menyaksikan sang anak lahir dengan kondisi kelainan sementara dia masih muda.
"Sangat sulit saat berusia 19 tahun kemudian mempunyai anak pertama yang lahir dengan kelainan. Kita semua berdoa agar anak-anak dilahirkan sehat," ujar Wilder.
Baca Juga: Saran Petinju Legenda AS Jika Mike Tyson Ingin Comeback dari Pensiun
Wilder akhirnya mencoba peruntungan dengan menjadi petinju saat berusia 20 tahun.
Dunia adu jotos ternyata menjadi titik balik kehidupan Deontay Wilder.
Dia sukses meraih medali pertamanya dalam ajang National Golden Gloves 2007 di Chattanooga, Amerika Serikat.
Source | : | Yahoo Sports |
Penulis | : | Aziz Gancar Widyamukti |
Editor | : | Aziz Gancar Widyamukti |