Puasa yang benar dalam dunia kesehatan ialah menahan makan dan minum selama beberapa jam dengan sahur dan buka puasa menggunakan asupan gizi yang tercukupi.
Penelitian menunjukan bahwa puasa telah menunjukan penurunan resiko kanker atau menurunnya tingkat pertumbuhan kanker.
Studi ini dilakukan pada hewan dan beberapa telah dilakukan percobaan awal pada manusia dan diperoleh beberapa efek dari puasa yang membunuh sel kanker jahat.
Pertama, puasa dapat menurunkan produksi glukosa dalam darah dan memicu setiap sel induk untuk meregenerasi sistem kekebalan tubuh dengan lebih baik.
Kedua, juga dapat menjaga pola asupan gizi dengan seimbang untuk meningkatkan produksi sel-sel pembunuh tumor dan kanker.
Baca Juga: Cocok untuk Berbuka, Ini Khasiat Kombinasi Kurma dan Teh Bagi Kesehatan
Dalam satu studi pemberian makan yang dibatasi waktu selama 9-12 jam, puasa terbukti membalikkan perkembangan obesitas dan diabetes tipe 2 pada hewan.
Sebagai informasi, obesitas adalah faktor utama yang meningkatkan resiko terserang kanker dan puasa dapat mengatasi hal ini sebagai obatnya.
Dalam uji coba seorang ilmuan kepada 19 manusia, puasa ternyata menunjukan penurunan biomaker dan faktor resiko kanker.
Di studi yang lain pada tahun 2016, sebuah penelitian menunjukan bahwa kombinasi puasa dan kemoterapi ampuh memperlambat perkembangan kanker payudara dan kulit.
Studi tersebut juga mencatat bahwa kelaparan jangka pendek membuat sel-sel kanker sensitif terhadap kemoterapi sekaligus melindungi produksi sel-sel induk.
Baca Juga: Menu Sederhana & Murah Meriah, Penjaga Kenyang Tahan Lama Selama Puasa
Source | : | healthline.com,bolastylo.bolasport.com |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Aziz Gancar Widyamukti |