Bukan Cus D'Amato, Mike Tyson Memilih Jadi Petinju karena Sosok Ini

Aziz Gancar Widyamukti Sabtu, 2 Mei 2020 | 10:32 WIB
Aksi Mike Tyson (kanan) ketika menghadapi juara tinju kelas berat WBC, Trevor Berbick, dalam pertandingan di Las Vegas Hilton, Paradise, Nevada, Amerika Serikat, 22 November 1986. (TWITTER.COM/BOXINGNEWSED)

BolaStylo.com - Jalan hidup Mike Tyson sebagai seorang petinju kelas berat ternyata bukan karena peran mantan pelatihnya, Cus D'Amato.

Jika berbicara soal Mike Tyson, namanya tak pernah lepas dari dunia tinju kelas berat.

Mengawali debut pada 6 Maret 1985, Mike Tyson langsung menggebrak dunia tinju profesional.

Kala itu Mike Tyson langsung menang TKO atas Hector Mercedes dalam ronde pertama dalam duel yang digelar di Albany, New York.

Baca Juga: Penyebab Mike Tyson Bangkrut hingga Sulap Rumah Mewah Jadi Gereja Rp16 Miliar

Setelah kemenangan itu, kualitas Mike Tyson dalam dunia tinju kelas berat semakin meningkat.

Penampilannya saat itu bahkan menarik perhatian dan disebut-sebut sebagai bintang besar berikutnya dalam tinju kelas berat.

Benar saja, Mike Tyson mampu menjadi juara dunia tinju kelas berat termuda sepanjang sejarah saat berusia 20 tahun.

Baca Juga: Bangkrut, Mike Tyson Terpaksa Sulap Rumah Mewah Jadi Gereja Rp16 Miliar

Tyson meraih gelar juara tinju kelas berat seusai menumbangkan Trevor Berbick pada 22 November 1986.

Dikenal sebagai mantan juara dunia tinju kelas berat, siapa sangka Mike Tyson sebenarnya sejak kecil tak menyukai tinju.

Ketimbang bertinju, Mike Tyson sejatinya lebih menyukai olahraga gulat.

Baca Juga: Jadi Budak Minuman Keras, Mike Tyson Sempat Ingin Bunuh Diri

Bahkan, Mike Tyson merasa menjadi petinju profesional hanya sebuah profesi biasa.

Pengakuan itu diungkapkan Mike Tyson dalam buku biografi berjudul Iron Ambition: My Life with Cus D'Amato.

"Dulu saya sangat suka menyaksikan aksi para pegulat seperti Bruno Sammartini dan Killer Kowalski."

Baca Juga: Tak Pernah Diumbar, Mike Tyson Sebut 1 Hal yang Buatnya Seperti Pengecut

"Saya sama sekali bukan penggemar tinju," kata Mike Tyson.

Namun, pandangan Mike Tyson terhadap karier tinju profesional seketika berubah setelah film Muhammad Ali dirilis pada 1977.

Tyson muda saat itu melihat gerombolan anak-anak yang memamerkan film berjudul The Greatest tersebut.

Baca Juga: VIDEO - Monster UFC Nangis Usai Dipukul KO Conor McGregor dalam 13 Detik

Dia mulai kagum dengan dunia tinju setelah mengetahui kisah perjuangan Muhammad Ali.

Sejak saat itu, Mike Tyson paham betul bahwa tinju bukan hanya sekadar profesi biasa.

"Menyaksikan film biopik sangat menyenangkan. Ketika film itu akan berakhir, lampu menyala dan tiba-tiba Ali muncul dari panggung dan tempat itu meledak."

Muhammad Ali

"Dia mulai bercerita kepada kami soal berada di penjara, bagaimana dia dipenjara dan kehilangan kebebasannya."

"Dia menceritakan kata-kata yang begitu indah, hal yang menginspirasi. Pidato itu mengubah hidup saya," ujarnya.

Mike Tyson sendiri terinspirasi Muhammad Ali karena memiliki semangat berapi-api.

Baca Juga: Reaksi Khabib Nurmagomedov Lihat Monster UFC KO Lawan McGregor dalam 13 Detik

Namun, Mike Tyson dalam bukunya mengatakan bahwa dia belum terinspirasi dengan gaya bertarung idolanya tersebut.

Sebab, Mike Tyson baru sekali menyaksikan Muhammad Ali bertarung.



Source : BolaStylo
Penulis : Aziz Gancar Widyamukti
Editor : Aziz Gancar Widyamukti
Video Pilihan