Singgung CR7, Petinju Ini Nekat Pelajari Gerakan Mike Tyson!

Eko Isdiyanto Senin, 4 Mei 2020 | 10:00 WIB
Bek kiri Real Madrid, Marcelo, melakukan selebrasi bersama megabintang Juventus, Cristiano Ronaldo, saat masih membela Los Blancos. (TWITTER.COM/MTAIMI)

BolaStylo.com - Untuk menjadi Cristiano Ronaldo di dunia tinju, juara dunia Josh Warrington mengaku menghabiskan waktu untuk mempelajari gerakan Mike Tyson.

Juara kelas bulu dunia IBF, Josh Warrington menjadi salah satu petinju yang memiliki kegiatan cukup unik di tengah pandemi COVID-19.

Josh Warrington mengaku tengah mempelajari berbagai gerakan Mike Tyson untuk mengisi kegiatan sehari-hari.

Hal itu diungkapkan Warrington dalam sebuah podcast Live Boxing BBC Radio 5, ia kagum dengan gerak dan bagaimana Mike Tyson memukul lawan.

Bagi petinju berusia 29 tahun ini, gerakan dan pukulan petinju berjuluk Si Leher Beton itu seperti sebuah mahakarya.

Baca Juga: 10 Kontroversi Mike Tyson, Tato Wajah Hingga Akali Tes Narkoba!

"Sudut-sudut pukulannya tak bisa dipercaya," ucap Josh Warrington seperti dikutip BolaStylo.com dari BBC.com.

"Dia melangkah dari sisi ke sisi dan betapa ganasnya dia ketika melakukan itu. Beberapa ke tubuh, mengubah arah serangan, hingga kepala.

"Ini adalah mahakarya dan sisi teknis dari itu mengesankan.

"Saya berada di gym tadi malam, mengasah pukulan dan mencoba melakukan seperti yang dilakukannya," imbuhnya.

Baca Juga: Nasib Tragis Sonny Liston, Seperti Mike Tyson, KO dari Muhammad Ali hingga Tewas Misterius

Menjadi juara dunia tinju kelas berat di usia 20 tahun, Mike Tyson tak lepas dari beragam kontroversi.

Korenponden tinju BBC, Mike Costello menyebut bahwa hanya penggemar tinju yang bisa memahami Mike Tyson.

Menurutnya, hanya Mike Tyson yang bisa membuat kekerasan tampak anggun di di atas maupun di luar ring tinju.

Namun, Warrington memiliki anggapan lain yang menyebut seorang petinju memiliki karakteristik pribadi.

Baca Juga: Sulitnya Khabib Lakukan Ini Jika Terima Permintaan Maaf McGregor!

Ketika Mike Tyson beraksi kala menghadapi Tony Tucker dalam pertarungan unifikasi pada 1 Agustus 1987.

Karakter yang membuatnya menjadi sosok pembuat seni bukan dalam pertarungan biasa.

"Itu sulit dilakukan, orang tidak menyadari. Perkelahian di mata orang biasa, terdapat beragam senjata di mana-mana," ujar Warrington.

"Para petarung di tingkat paling atas, itulah hal-hal di tingkat selanjutnya. Sebagai seorang petinju, Anda akan sangat menghargai bentuk seni.

"Di tengah aksi mereka menampilkan kombinasi dengan bertahan dan kemudian memukul, mereka datang dengan sesuatu.

Baca Juga: Kabar Buruk untuk Timnas Vietnam Ditinggal Sosok Penting, Pak Gede!

"Ini seperti Cristiano Ronaldo di dunia sepak bola, hal kecil yang dapat memenangi pertandingan sepak bola, kibaskan, goncang atau hanya berpura-pura," imbuhnya.



Source : bbc.com
Penulis : Eko Isdiyanto
Editor : Eko Isdiyanto
Video Pilihan