Pemain berusia 30 tahun itu tidak malu mengidolakan seorang penyanyi lirik jawa seperti Didi Kempot.
Baginya, karya-karya Didi Kempot sangat nyaman untuk didengarkan mesikpun hanya menjadi pendengar musik saja.
"Karena saya orang Jawa, tentunya saya sukanya lagu-lagunya karya Didi Kempot," ungkap Hari Nur dilansir Bolanas.com dari Tribun Jateng (31/3/2020).
"Entah apa nama genrenya, dangdut koplo mungkin, yang pasti lagunya enak didengarkan.
"Saya memang belum bisa bermain alat musik, jadi saya penikmat musiknya saja," pungkasnya.
Dan ketika mendengar kabar duka dari musisi yang dijuluki The Godfather of Broken Heart itu, tentunya para Sobat Ambyar termasuk Hari Nur Yulianto akan merasakan rasa kehilangan yang besar.
Baca Juga: Menolak Lupa! Persija Jakarta Jadi Tim dengan Gelar Terbanyak di Turnamen Perserikatan
Pasalnya, lagu-lagu Didi Kempot kebanyakan memiliki nada patah hati yang sering menghipnotis para pendengarnya hingga meneteskan air mata.
Dan tentunya, lagu-lagu bernada patah hati tersebut bakal menjadi kenangan yang menghantarkan kepergian Didi Kempot.
Diketahui Didi Kempot meninggal dunia di Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo, pukul 07.45 WIB.
Kabar meninggalnya sang maestro musik campursari itu dikonfirmasi langsung oleh saudara dekatnya dalam wawancara bersama KompasTV.
Baca Juga: Bukan Aksesoris Biasa, Kalung Kento Momota Sejenis Power Balance?
Source | : | Tribunnews.com,bolastylo.bolasport.com |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |