Baca Juga: Eks Pemain Liverpool Sebut Lewati Ramadan di Indonesia Adalah Sesuatu yang Sangat Spesial
Selain itu, Abel Xavier dilahirkan dari keluarga berdarah Arab.
“Saya tidak lupa bahwa saya lahir di Mozambik, negara yang memiliki banyak orang Islam."
"Saya sendiri ternyata memiliki darah Arab. Jadi semuanya masuk akal ketika saya memeluk Islam,” ujarnya menambahkan.
Baca Juga: Hari Ini, Liverpool Sukses Raih Juara Liga Inggris ke-18
Lebih lanjut, Abel Xavier bercerita perlakuan kurang menyenangkan sebelum menjadi mualaf.
“Selama berkarier saya selalu diadili dengan hal negatif ketika berada di dalam dan luar lapangan. Saya mengalami titik terendah dalam hidup. Mereka menghina saya tanpa tahu siapa saya. Ada gunung berapi dalam diri saya yang bisa meledak setiap harinya,”
Setelah resmi menjadi mualaf, Abel Xavier merasa bahwa perlakuan tak menyenangkan itu perlahan hilang dan ia menemukan kedamaian dalam hidupnya.
“Dalam masa buruk itu, saya memeluk Islam dan menemukan kedamaian dan keseimbangan dalam hidup. Islam memberi saya kekuatan untuk melawan semua yang terjadi di karier sepak bola saya,” katanya.
Source | : | berbagai sumber |
Penulis | : | Aziz Gancar Widyamukti |
Editor | : | Aziz Gancar Widyamukti |