Kemudian beberapa orang pun melakukan perjalanan turun gunung untuk menemukan bantuan tanpa alat bantu apapun seperti kompas.
Selama perjalana, Parado sudah pasrah dan merasa jika itu adalah perjalanan menuju kematian mereka.
Namun, keajaiban datang saat mereka bertemu seorang pria dan meminta bantuan padanya pada 20 Desember 1972.
Bantuan pun akhirnya datang untuk pertama kali, dan pada 22 Desember 1972 helikopter pertama mencapai lokasi dan berusaha mengevakuasi korban.
Total, masih ada 16 orang yang selamat dari kecelakaan mengerikan itu.
Setelah selamat, Canessa membicarakan apa yang dilakukannya pada keluarga para korbanyang meninggal dan terpaksa mereka makan.
Ia ingin mengatakan secara jujur apa yang dilakukannya di sana.
Memahami apa yang terjadi, keluarga korban memahami dan mengatakan tak masalah karena kedaan memang terpaksa.
Canessa kini telah menjadi seorang ahli jantung anak dan menjalani kehidupannya.
Ia membagi sedikit jika kala itu yang memotivasinya adalah keluarganya.
Kala itu ia memikirkan keadaan keluarganya, hal itulah yang membuatnya bisa bertahan hidup meski dengan susah payah.
"Dalam situasi sejenis ini, itu bukan tentang bagaimana kamu bertahan hidup tapi mengapa kamu bertahan hidup," tutur Canessa.
Source | : | independent,Surya |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |