Satu Hal yang Buat Timnas Indonesia Tak Akan Berprestasi Meski Dilatih Mourinho

Aziz Gancar Widyamukti Rabu, 3 Juni 2020 | 14:19 WIB
Bek timnas Indonesia, Yanto Basna, memberikan komentar saat konferensi pers jelang laga kontra Malaysia pada Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia. (PSSI.ORG)

BolaStylo.com - Bek timnas Indonesia, Yanto Basna, ada satu hal yang membuat skuad Garuda sulit berprestasi sekalipun dilatih pelatih sekelas Jose Mourinho.

Timnas Indonesia selama ini terkenal sering mengganti posisi pelatih kepala.

Dalam satu dekade terakhir, timnas Indonesia telah mengganti pelatih sebanyak 12 kali.

Jumlah pergantian pelatih yang dilakukan timnas Indonesia bahkan dua kali lipat dari Malaysia, yang hanya berganti sebanyak lima kali.

Baca Juga: Shin Tae-yong Soroti Tempat Latihan Virtual Pemain Timnas U-19

Anehnya, pergantian pelatih ini tidak diikuti dengan peningkatan prestasi timnas Indonesia selama 10 tahun terakhir.

Prestasi tertinggi skuad Garuda hanya mentok menjadi runner-up Piala AFF pada 2010 dan 2016.

Terkini, timnas Indonesia bahkan menelan hasil pahit pada ajang Kualifikasi Piala Dunia 2022 di bawah kepemimpinan Simon McMenemy.

Baca Juga: Kini Diincar Klub Thailand, Pemain Persib Bandung Ini Ternyata Pernah Gagal Seleksi Timnas Indonesia

Hasil buruk ini membuat pelatih asal Skotlandia itu didepak pada November 2019 setelah 10 bulan menjabat sebagai pelatih timnas Indonesia.

Terkait fenomena ini, bek timnas Indonesia, Yanto Basna, mengungkap kekurangan yang menjadi persoalan skuad Garuda.

Pemain klub Thailand, PT Prachuap FC itu menilai pelatih tim nasional seharusnya diberi kontrak jangka panjang.

Baca Juga: Simon McMenemy Ungkap Penyebab Pemain Indonesia Tak Berkembang

Hal itu diungkapkan Yanto Basna dalam wawancara bersama mantan penerjemah Luis Milla, Bayu Eka Sari alias Bang Bes.

"Menurut saya pelatih yang dipercayakan coba dikontrak beberapa tahun ke depan. Biar dia tahu (kenal) pemain," kata Yanto Basna dilansir BolaStylo.com dari Bolasport.com.

Ia kemudian menceritakan pengalamannya bermain di Thailand dan melihat cara kerja tim Negeri Gajah Perang tersebut.

Baca Juga: Unggah Hal Berbau Timnas Indonesia, Luis Milla Pancing Komentar Saddil Ramdani Dkk

"Kalau di Thailand pemain hanya dicopot satu dua pemain, tapi timnya utuh. Pelatihnya dikontrak dalam jangka waktu dua atau tiga tahun," ujar Yanto menjelaskan.

Lebih lanjut, Yanto Basna menilai persoalan mental menjadi satu masalah yang sangat penting di timnas.

Ia pun meyakini pelatih mana pun tidak akan bisa mengubah timnas Indonesia jika mental pemainnya tidak diubah.

Jose Mourinho dan Alexis Sanchez saat masih di Manchester United.

Bahkan, Yanto juga menilai pelatih seperti Jose Morinho tak bisa menghasilkan prestasi bagi timnas Indonesia.

"Poin pentingnya itu. Siapapun pelatihnya, akan kembali ke mental. Mental sangat penting," tutur dia.

"Mau ganti pelatih seperti Mourinho, kalau mentalnya tidak berubah sama saja," ucapnya.

Baca Juga: Vietnam Kehilangan Pilar Penting, Timnas Indonesia Berpeluang Juarai Piala AFF 2020

Sebelumnya, persoalan pergantian pelatih juga pernah dikeluhkan oleh legenda timnas Indonesia, Bambang Pamungkas.

Dalam bincang-bincang di kanal Youtube Hanif & Rendy Show, Bepe menceritakan momen ketika dirinya membela timnas Indonesia selama 13 tahun dan diasuh oleh 14 pelatih yang berbeda.

Selain Yanto Basna, manajer Persija Jakarta Bambang Pamungkas juga pernah mengkritik pola pergantian pelatih timnas Indonesia.

Pria yang akrab disapa Bepe itu menilai pergantian pelatih timnas Indonesia yang terlalu cepat merupakan pola kerja yang salah.



Source : BolaSport.com
Penulis : Aziz Gancar Widyamukti
Editor : Aziz Gancar Widyamukti
Video Pilihan