Demi Bangkitkan Liverpool, Juergen Klopp Rela Permalukan Diri Sendiri!

Reno Kusdaroji Jumat, 5 Juni 2020 | 10:30 WIB
Juergen Klopp, pelatih Liverpool yang murah senyum. (TWITTER.COM/THEANFIELDBUZZ)

BolaStylo.com - Manajer Liverpool, Juergen Klopp rela mempermalukan dirinya sendiri dihadapan pemain The Reds demi membangkitkan semangat juang anak asuhnya.

Pencapaian luar biasa ditorehkan Liverpool sepanjang tahun 2019 dan pada awal tahun 2020.

Semua itu tak lepas dari kerja keras manajer Liverpool, Juergen Klopp yang mampu membangkitkan semangat juang anak asuhnya.

Meski dalam kekalahan sekali pun, Juergen Klopp dianggap pandai dalam menguatkan solidaritas dalam satu tim.

Baca Juga: Rahasia Memalukan Mohamed Salah Waktu Muda Dibeberkan Sang Idola

Bahkan, Klopp disebut salah satu pemain Liverpool, Dejan Lovren rela mempermalukan dirinya sendiri supaya The Reds bangkit kembali.

Salah satu momen yang diceritakan Lovren adalah ketika Liverpool kalah (1-3) dari Real Madrid pada partai final Liga Champions 2018 silam.

Bagi Lovrean, manajernya mampu menghibur dan mengangkat kesuraman tim dari kekalahan partai final itu.

Baca Juga: Cristiano Ronaldo Disantet Pepe, Sekelompok Dukun di Peru Beraksi

Dimana Klopp menjelek-jelekkan rekor kekalahan beruntunnya sebagai seorang manajer di partai final yang ternyata mampu mengembalikan sedikit keceriaan The Reds.

Lovren pun mengungkapkan momen heroik Juergen Klopp dengan bangganya.

"Pertama kali mencapai final, ketika kami kalah melawan Real Madrid, dia mengatakan kepada saya untuk jangan menangis," kata Dejan Lovren.

"Bayangkan bagaimana perasaan saya setelah kehilangan enam final (sejak 2012)," tutur Lovren yang menirukan ucapan Juergen Klopp.

Baca Juga: Di Masa Perjuangan, Orang Tua Marc Marquez Tak Pernah Piknik Demi Hal Ini

Sebagai informasi, Klopp pernah mencapat partai final sebagai seorang manajer sebanyak 7 kali dan diakhiri dengan kekalahan semua.

Dimana 5 kali Klopp rasakan bersama Borussia Dortmund dan dua kali bersama Liverpool.

Final pertamanya sebagai seorang manajer Borussia Dortmund ialah kalah lewat adu pinalti (3-4) dari Schalke 04 pada ajang Piala Super Jerman (DFL-Supercup) 2011.

Kemudian pada tahun berikutnya di ajang yang sama, ia kembali menelan kekalahan (1-2) dari Bayern Munchen.

Baca Juga: Yonex Pasang Target Tinggi di Olimpiade, Kevin Sanjaya Mengaku Asyik

Pada tahun 2013, ketika Klopp mencapai final Liga Champions pertamanya sebagai seorang manajer, ia ditumbangkan 2-1 dari Bayern Munchen.

Dan dua tahun berturut-turut, Klopp kembali tumbang di ajang DFL-Pokal dari Bayern Munchen (1-2) pada 2014 dan dari Wolfsburg (1-3) pada 2015.

Tak berhenti di situ, kesialan Juergen Klopp mengikutinya ke Liverpool.

Tepatnya pada final Piala Inggris (EFL cup) 2016, Liverpool menelan kekalahan lewat adu pinalti (2-4) dari Manchester City.

Baca Juga: Sikap Mike Tyson Saat Ketemu Petinju yang Membuatnya Pensiun

Dan di tahun yang sama pada final Liga Eropa, Liverpool kalah 1-3 dari Sevilla.

Namun setelah menelan kekalahan dari Real Madrid pada final Liga Champions 2018, Juergen Klopp berhasil mengumpulkan 3 trofi bagi Liverpool.

Tiga trofi tersebut diantaranya juara Liga Champions 2019, Piala Super Eropa 2019, dan Piala Dunia Antar Klub 2019.

Momen memalukan yang diceritakan Klopp kepada anak asuhnya terbukti ampuh membangkitkan semangat juang Liverpool.

Baca Juga: Sahabat Cristiano Ronaldo Akui Real Madrid Mengajarinya Satu Hal Penting Ini

 



Source : bolastylo.bolasport.com
Penulis : Reno Kusdaroji
Editor : Eko Isdiyanto
Video Pilihan