Baginya demam berdarah sama mematikannya karena menyerang hatinya (liver).
"Demam berdarah sama mematikannya, dan aku lega bisa melewatinya. Itu menyerang liver (hati) ku juga. Hatiku masih sedikit meradang sampai saat ini," tutur Lai.
Untungnya, kini keadaan Lai kini telah membaik, meski begitu ia masih dalam pemulihan saat ini.
Hal itu membuat pebulu tangkis berusia 26 tahun itu harus menunda rencanya kembali ke tim bulu tangkis Malaysia untu pelatihan.
"Aku merasa normal sekarang, tapi itu membutuhkan beberapa saat bagi tubuhku untuk penyembuhan," tutur Lai.
Lai juga masih tak yakin kapan ia bisa kembali ke pelatihan sebagaiaman seharusnya.
"Aku tidak yakin kapan aku bisa kembali bergabung dalam jadwal pelatihan," tutur Lai.
Tapi ia memastikan jika dirinya menantikan saat-saat dirinya kembali ke pelatihan.
Terlepas dari pengalaman Lai Shevon, demam berdarah memang tergolong menjadi salah satu penyakit yang mematikan.
Dilansir dari Kompas.com, risiko kematian penyakit demam beradarah adalah 0.9 persen dan tentu tak bisa diremehkan.
Demam berdarah bisa menyebabkan kematian jika pasien tidak melewati fase kritis dengan baik.
Pada fase kritis virus dengue penyebab DBD mulai merusak celah antarsel di pembuluh darah, dan ketika celah ini melebar cairan darah bisa keluar.
Source | : | the star |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |